KARANGANYAR – Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Amar Hudzaifah merasa senang dan bangga bisa membawa api obor saat torch relay atau kirab obor Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Kabupaten Karanganyar.
Kirab obor tersebut merupakan serangkaian kegiatan Peparnas XVII yang dipusatkan di Kota Solo. Api yang dibawa dalam kirab obor tersebut diambilkan dari Api Abadi Mrapen Kabupaten Grobogan pada Sabtu (28/9/2024) pagi. Setelah dari Grobogan, kirab obor kemudian bertolak menuju ke Kabupaten Boyolali hingga akhirnya singgah di Kabupaten Karanganyar pada Sabtu sekira pukul 13.30 WIB.
Dari pantauan di lokasi, atlet asal Kecamatan Tawangmangu, Amar terlihat membawa obor api diiringi rombongan atlet dari Kantor Kejaksaan Negeri Karanganyar menuju ke Rumah Dinas Bupati Karanganyar. Rombongan tersebut terlihat disambut masyarakat saat kirab menempuh jarak sekitar 700 meter. Atlet pembawa obor, Amar Hudzaifah merasa senang dan bangga dapat mengikuti serangkaian kirab api Peparnas XVII tahun ini. Dia berharap kejuaraan olahraga disabilitas tingkat nasional tersebut berjalan lancar. “Semoga nanti mengikuti Peparnas jadi juara,” kata atlet cabor lari 1.500 meter tersebut.
Dia mengungkapkan, telah mengikuti serangkaian pelatihan selama enam bulan sebagai persiapan mengikuti Peparnas XVII. Amar berharap dapat menyumbangkan medali dalam ajang tersebut seperti halnya capaiannya dalam kejuaraan lain seperti ASEAN Para Games di Malaysia, Kamboja dan Singapura.
Ketua Panitia Besar (PB) Peparnas XVII 2024, D B Susanto menyampaikan, ada 4.625 atlet yang akan meramaikan Peparnas XVII. Mereka akan berlaga pada 20 cabor yang dipertandingkan dalam kejuaraan tersebut. Pihaknya berharap kirab api yang diestafetkan di wilayah Solo Raya ini dapat memberikan semangat para atlet yang berlaga pada 6-13 Oktober 2024.
“Kirab api obor merupakan serangkaian kegiatan Peparnas XVII untuk memberikan semangat, api yang diambil dari Api Abadi Merapen sudah biasa untuk simbol kegiatan olahraga nasional maupun internasional yang digelar di Indonesia,” terangnya.
Dia menerangkan, venue cabor yang dipertandingkan tersebar di Kota Solo, Karanganyar, Boyolali dan Sukoharjo. Pihaknya mengapresiasi Pemkab Karanganyar yang telah mendukung penyelenggaraan Peparnas XVII. Ada dua venue Peparnas XVII yang terletak di Karanganyar yakni cabor renang di Kolam Renang Intanpari dan volly duduk di GOR UTP Plesungan Kecamatan Gondangrejo.
Pihaknya mengaku siap untuk menghelat kejuaraan olahraga tingkat nasional tersebut. Berkaca dari event PON Sumut-Aceh, terangnya, panitia berkomitmen atlet dapat terfasilitasi dengan baik sehingga fokus mengikuti kejuaraan. “Pelaksanaan sudah siap karena kepindahan Peparnas ke Solo karena mempunyai venue yang sudah siap, meski ada beberapa perbaikan minor,” ungkapnya. D B Susanto berharap kejuaraan kali ini dapat menjadi ajang mencari bibit atlet disabilitas untuk dapat berprestasi di tingkat lebih tinggi dan menjunjung sportivitas.
Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi mengatakan, pihaknya siap mendukung penyelenggaraan Peparnas XVII. Ada dua venue yang terletak di Karanganyar yakni di Kolam Renang Intanpari dan GOR UTP Plesungan. Venue tersebut sudah dipersiapkan dengan baik guna kelancaran kejuaraan tingkat nasional tersebut. “Mudah-mudahan api abadi yang menjadi simbolisasi semangat kita untuk menjadi patriot olahraga dan pejuang membawa nama bangsa, bisa menyemangati kita semua, dan panitia serta stakeholder untuk bisa menyelenggarakan Peparnas di Solo Raya dengan sukses,” pungkasnya. (Moel)