Tuban-Blewah Banaran di Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban sebagai varietas buah unggulan di desa setempat, kini mulai dibudidayakan ke wilayah desa lain.
Kepala Cabang PT Rojo Koyo Manunggal (RKM) Grup Tuban, L. Heru Imam Furi selaku produsen pupuk yang berhasil mengembangkan budidaya blewah Banaran saat dikonfirmasi menyampaikan, saat ini pihaknya mulai penjajakan kerja sama dengan petani di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek dan Desa Karangasem, Kecamatan Jenu.
“Saat ini PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) menggandeng kita untuk mengoptimalkan program pemanfaatan air permukaan untuk pertanian dan perikanan,” katanya, Jumat (07/06).
Hal itu, kata Imam, berdasarkan rekomendasi dari Diskopumdag Tuban yang mempertemukan PT RKM dengan PT SBI untuk pendampingan kegiatan pertanian di sana.
“Ada 2 hektare lahan yang akan digunakan untuk rencana budidaya blewah Banaran. Dan kami sudah mempertemukan poktan SBI dan poktan blewah Banaran,” imbuh dia.
Harapannya, program ini dapat bersinergi antardesa dengan tetap melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) demi keberlangsungan program ke depannya.
“Diskopumdag juga telah merekomendasikan agar mengurus brand blewah Banaran sebagai ikon Desa Sembungrejo,” ujar Imam.
Sebab dengan begitu, ketika produk bibit blewah Banaran ini dibawa ke desa lain, tetap namanya blewah Banaran saat sudah memasuki masa panen.
“Kegiatan ini fokus pada pemanfaatan dana CSR perusahaan, agar para petani di sana dapat mandiri ke depannya,” timpalnya.
Masih kata Imam, budidaya blewah Banaran fokus pada lahan pertanian yang 80 persen lahan tanah kering dengan keterbatasan air.
“Targetnya saat panen blewah ini berhasil, akan dikembangkan warga sekitar SBI di musim kemarau,” harapnya.
Dan jika program ini dikerjakan dalam pekan ini, tegasnya, maka masa panennya adalah 50-60 hari ke depan.
“Untuk Desa Karangasem ada sekitar 8 petani yang dilibatkan, dan Desa Mliwang ada sekitar 15 orang,” pungkas Imam. (chusnul huda)