Cyberbully, Lawan!

Cyberbully, Lawan!

Spread the love

Jangkarpena.com United Nations International Children Educational Fund (UNICEF) menyatakan, sebanyak 45 persen remaja di Indonesia usia 14-24 tahun pernah mengalami cyberbullying atau perundungan daring dengan rincian, 45 persen mengalami pelecehan melalui aplikasi chatting, 41 persen menyebarkan foto atau video tanpa izin, dan sisanya cyberbullying dalam bentuk lain. Perundungan seperti ini tidak baik bagi kesehatan mental dan fisik korban. Tak sedikit yang memilih untuk mengakhiri hidupnya akibat menjadi korban.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika menjadi korban cyberbully?
Pertama, tetap tenang dan jangan balas dendam. Emosi yang memuncak membuat korban bisa melakukan hal yang spontan. Misalnya, membalas lagi di medsos tanpa berpikir panjang. Justru ini akan bikin situasi menjadi lebih buruk.

Kedua, simpan bukti. Jangan buru-buru menghapus pesan atau konten cyberbully. Screenshot pesan dan simpan jika suatu saat kamu membutuhkan bukti-bukti itu. Lalu bicarakan masalah ini dengan orang terdekat. Mereka bisa memberikanmu kekuatan dan membantumu untuk memutus rantai cyberbully.

Ketiga, segera laporkan. Jika kejadian cyberbully terjadi di media sosial, jangan ragu untuk melaporkan melalui fitur report. Laporkan komentar maupun akun medsos oknum tersebut.

Dan terakhir, tingkatkan keamanan akun. Untuk mencegah hal ini terjadi lagi, kamu bisa mengatur ulang fitur keamanan yang dibutuhkan. Supaya si pelaku tidak mudah menembus “tembok” medsos. Gunakan fitur privasi pada akun atau blokir akun pelaku agar sulit meraih akunmu.

Perlu untuk kembali bercermin, semua orang bisa jadi pelaku, bisa juga jadi korban. Coba cek dulu, apakah pernah menjadi pelaku cyberbully.

Jika kamu pernah menjadi pelaku cyberbully baik secara sengaja ataupun tidak, saatnya koreksi diri. Apa yang disampaikan dan bagikan kepada orang lain, bisa berdampak bagi kehidupannya. Jangan sampai, menyakiti perasaan seseorang, apalagi di dunia digital. Meskipun tidak bertatap muka secara langsung, jempol juga bisa setajam pisau.

Sumber : modul 4 pilar cakap digital

Tinggalkan Balasan

All Rights Reserved 2023.
Proudly powered by WordPress | Theme: Refined News by Candid Themes.
error: Content is protected !!