Banyuwangi, jangkarpena.com Desa adat Kemiren adalah salah satu desa di Wilayah Kabupaten Banyuwangi yang di tetapkan sebagai Desa Wisata Adat Suku Osing, Suku asli Masyarakat Blambangan Banyuwangi.
Desa adat Kemiren memiliki berbagai keunikan mulai dari adat, tradisi, kesenian, kuliner serta pola hidup masyarakat nya yang masih menjaga tradisi yang ada sejak dulu.
Desa Kemiren memiliki luas 177.052 Ha dengan penduduk ± 2560. KEMIREN merupakan kepanjangan dari Kemroyok Mikul Rencana Nyata ( prinsipnya yaitu bersama – sama dan gotong royong). Sedangakan Kemiren sendiri berasal dari nama KEMIRIAN (banyak pohon kemiri) dan masyarakat setempat menyebutnya daerah tersebut KEMIREN.
Keistimewaan desa adat kemiren dimana tradisi – tradisi Barong ider Bumi, Tumpeng Sewu, arak – arakan, dan seni barong masih hidup dan lestari selain gaya hidup berdampingan dengan jiwa gotong royong, tradisi musyawarah yang terus terjaga.
Saat memasuki gerbang desa, kita akan disambut oleh atmosfer desa yang masih terjaga. Di kiri kanan jalan banyak kita jumpai kedai-kedai kopi yang menyajikan kopi khas Kemiren, Kopi Osing. Pada musim buah durian, sepanjang jalan juga banyak dijumpai para pedagang yang menggantung durian di lapaknya.
Dari sekadar mampir untuk minum kopi, sampai menikmati sejuknya hawa pegunungan dan indahnya pemandangan alam, dengan latar belakang gunung Raung dan gunung Ijen, semua tersaji di Kemiren.
Banyak rumah penduduk yang berfungsi sebagai guest house yang bisa disewa dengan harga terjangkau apabila ingin bermalam. Sebuah hotel bintang juga sudah berdiri tepat di samping obyek wisata Osing.
Pada pagi hari bisa menikmati hamparan sawah yang segar, serta bisa juga melihat aktifitas masyarakat sekitar membuat Kucur, membuat gamelan dan bisa juga ikut mencoba menggoreng dan menumbuk kopi. Semua tersaji lengkap dengan suasana pedesaan yang khas dan bersahabat.
Inilah Desa Adat Wisata Kemiren yang memadukan potensi alam dan keramahtamahan penduduknya. (Kang Bandri/Jangkarpena.com)