Tulungagung, JP news, Kurangi sambat dengan sholawat, demikian salah satu kalimat yang sering diucapkan dalam helatan santunan yatim piatu pada Sabtu, 29/07/23,hal ini terucap dari Salah satu pengurus Anak yatim piatu yaitu ustad Misnan.
Dengan diiringi group Sholawat khusnul kothimah yang beranggotakan ibu ibu Fatayat Dan Muslimat NU Plosokandang,ketua Yayasan yatim piatu AL ihklas Plosokandang, Kedungwaru, Tulungagung, menyampaikan tentang rangkaian kegiatan ini merupakan progam santunan regular Tahunan.
Seperti biasa peringatan dan perayaan tahun baru Islam, ditandai dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu.
Yayasan sosial yatim piatu AL Ihklas,sudah memiliki badan hukum, hal ini berkat inisiatif kepala desa Plosokandang,dan jajarannya
“Terima kasih kepada pemdes Plosokandang, yang telah mensuport kami untuk menjalankan amanah, menjalankan santunan anak yatim secara rutin. ” Ungkap Abdul Azis.
Pada santunan tahun 2023 Ada 53 anak yang disantun,i dengan nilai jutaan rupiah. Serta Ada 6 orang anak yang menginjak usia 13 tahun yang lepas tanggungan santunan dari Yayasan.
Lebih jauh Abdul Aziz menjelaskan kepada masyarakat yang hadir pada acara santunan, bahwa yang berhak mendapatkan santunan adalah anak yatim piatu warga desa Plosokandang, yang berdomisili di Plosokandang,
” Semua anak yatim adalah kewajiban Kita menyantuni, tetapi yang berhak mendapatkan dari Yayasan AL ihklas adalah anak yatim warga Plosokandang dan berdomisili di Plosokandang ” jelasinya.
Selanjutnya Abdul Aziz menyampaikan tentang persiapan yang singkat, atas acara santunan, tetapi hasilnya begitu meriah, “Waktu persiapan hanya satu bulan,karena kekompakan, hasilnya luar biasa,ada tiga kali santunan di Yayasan AL ihklas antara lain,pada,santunan di bulan muharram(akbar),Santunan pendidikan (usia TK-13th),Santunan Hari Raya( pada malam 17 Romadhon) ” jelas Azis.
Sedang progam unggulan di yayasan yaitu,anak yatim setiap bulan dapat sembako,dibantu Khitan,dan bantuan bagi yang sakit( pengobatan).Ada 19 donatur, berupa uang cash,pada acara berlangsung.
Santunan resmi Yayasan, semua dilakukan dengan via tranfer bank, sebab semua anak yatim sudah mempunyai rekening,dan ditranfer ke rekening pribadinya,dengan nilai jutaan per anak.
Sedang santunan pendidikan satu juta untuk 47 anak,sebab yang enam anak sudah tidak termasuk tanggungan Yayasan.
Kades Agus Waluyo atau lebih akrab Jendral mengatakan, “Kegiatan santunan ini, Semenjak kepala desa periode tahun sembilan puluhan, sampai Saat ini, masih terjaga,dan lebih baik, terjaga kekompakannya ” katanya.
Pada santunan dihadiri oleh KH. Ahsin Azhari, pengaruh, PP Murrotiil Qu’ran Banjarsari Ngantru,dalam ceramahnya Gus Ahsin menyampaikan pesan dengan kalimat singkat , “Kalau sudah tiada baru terasa”,pesan dari gus Ahsin, dalam tafsir kata kata itu begitu dalam, sebelum semua habis yaitu masa, harta, waktu, sebaiknya dilakukkan niat, meskipun secara sihri,khususnya di bulan muharram berupa amal sholeh dan kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan umum.(hur)