Fenomena Menjamurnya Komunitas Segala Profesi, Inisiator komunitas Betik Rubung Angkat Bicara.

Fenomena Menjamurnya Komunitas Segala Profesi, Inisiator komunitas Betik Rubung Angkat Bicara.

Spread the love

 

Tulungagung, JPNews. Ajang Lima tahunan, pesta demokrasi adalah pelaksanaan pelestarian kearifan berfikir warga masyarakat untuk memilih siapa pemimpinnya, dan menentukan wakilnya di DPRD( Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) ,
Tak ayal even ini menjadikan beberapa manfaat terhadap sekelompok masyarakat yang terbangun motivasinya secara pribadi maupun kelompok, untuk menunjukan eksistensinya, sebut saja munculnya berbagai kelompok profesi, ada kelompok guru, perawat, dokter,bahkan kelompok yang terbangun karena sama sama penggemar game yang berbasis online, akhirnya membentuk organisasi dengan mempermudah komunikasi, dan kerukunan sesama penggemar, lebih jauh banyak organisasi tanpa bentuk lainnya yang secara tidak langsung membuat sebuah sel kelompok masyarakat,seperti sebelumnya munculnya kelompok berbasis sosial yang tidak jelas AD/ ART nya, sehingga umur dari kelompok itu, gak sepanjang umur jagung, rentan konflik kepentingan, lebih lebih beranggotakan orang orang yang tidak tanggung jawab. Melakukan pungutan, sumbangan, secara langsung kepada masyarakat, dan mengatasnamakan komunitas, atau nama dari anggota kelompok organisasi itu sendiri, demi keuntungannya.
Akhir akhir ini di kalangan masyarakat Tulungagung muncul sebuah fenomena baru dengan istilah Baru, dengan menjadikan kelompok ini sebagai sebuah arti kekompakan, sebut saja Betik Rubung, dari istilah dengan artikulasi sebuah koloni tanpa batas, membuat kelompok ini begitu pesat berkembang, seperti yang dituturkan oleh Miswanto seorang jurnalis sekaligus salah satu inisitor terbentuknya komunitas Betik Rubung,
” Kelompok komunitas betik rubung ini berawal dari keinginan, sinergitas ,serta menyamakan visi kebersamaan untuk kelanggengannya, mengingat berbagai hal yang butuh dievaluasi ” paparnya.

Lebih jauh Miswanto menjelaskan rencana rencana betik rubung agar tidak lepas dari ekspektasi awal,
” Harapan saya sebagai inisiator group betik rubung begitu besar, selain ini sebuah organisasi yang lagi berproses, dan menjadi recovery organisasi sebelumnya, selama kita belum tertata, dengan segala komitmen, betik rubung, tidak menggunakan baksos ( bakti sosial) sebagai sarana sosialisasi, sesuai pengalaman, kegiatan baksos sering dimanfaatkan oleh anggotanya, dan lari dari tujuan awal ,hanya untuk kepentingan pribadi oknum yang mengatasnamakan organisasi mempergunakan untuk menggali dana demi kepentingan mereka pribadi.
Hal serupa juga diharapkan oleh mbah Gandit seorang jurnalis yang berasal dari Pagerwojo Tulungagung,berharap agar tidak memanfaatkan organisasi untuk pribadi,
” Organisasi apabila anggota dan pengurus nya dalam mengelola organisasi, memiliki keinginan mengeskploitir,nama organisasi dimasyarakat umum, dan mendapatkan sumbangan, akan mempercepat bubarnya, makanya seperti keinginan melanggengkan organisasi, satu kata yaitu NO BAKSOS, NO BAGI BAGI NASI BUNGKUS, apapun Alasanya” .tegasnya. (hur)

Tinggalkan Balasan

All Rights Reserved 2023.
Proudly powered by WordPress | Theme: Refined News by Candid Themes.
error: Content is protected !!