Jakarta,jangkarpena.com Konferensi dan Konsultasi Nasional 2024, dengan tajuk “Transformasi Melalui Tujuh Bidang Pengabdian Menuju Indonesia Emas 2045” telah dibuka hari ini di Abbalove Industri, Jalan Industri No. 10 A, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Acara ini bertujuan untuk menggalang gerakan bersama dalam tujuh bidang pengabdian yang krusial: Gereja, Keluarga, Pendidikan, Bisnis-Usaha, Kesehatan-Pengobatan, Pemerintah, dan Kesenian-Media. Dengan semangat yang menggebu, konferensi ini menjadi langkah awal menuju pencapaian Indonesia Emas 2045.
Konferensi ini menampilkan sejumlah pembicara terkemuka yang memberikan wawasan dan inspirasi kepada para peserta. Di antaranya adalah:
Mark Beliles, Ph.D: Sejarawan, pendeta, pembicara internasional, dan Presiden dari Global Transformation Network and The America Transformation Company. Beliles telah melayani sebagai gembala lebih dari 35 tahun dan berbicara di lebih dari 60 negara. Di konferensi ini, Beliles membahas tentang Transformasi Bangsa, menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam pembangunan nasional.
Mark Beliles memulai sesi tentang “Transformasi Bangsa”, yang menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan nilai-nilai spiritual dalam membangun karakter bangsa. Beliles juga berbagi pengalamannya berbicara di parlemen Korea Selatan dan National Academy of Science di Moskow, menginspirasi peserta dengan cerita-cerita tentang transformasi di berbagai negara.
Prof. Dr. Ignatius Dwi Atmana Sutapa, MSc: adalah Pakar lingkungan dan pengajar di berbagai universitas nasional dan internasional. Sutapa berbicara tentang Transformasi Kepemimpinan Digital, dengan fokus pada adaptasi teknologi di era industri 4.0 dan bagaimana hal ini dapat memperkuat struktur organisasi dan pemerintahan. Sutapa juga menyoroti pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan teknologi untuk tetap kompetitif di era globalisasi.
Selanjutnya Imam Santoso Pembicara yang membahas tentang Transformasi melalui tujuh bidang pengabdian menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya peran pemimpin dalam membentuk moral dan karakter bangsa, serta belajar dari kegagalan negara-negara lain seperti Roma dan China dan lainnya. Santoso juga menekankan bahwa transformasi tidak hanya bersifat fisik atau struktural, tetapi juga harus mencakup perubahan dalam moral dan karakter. Ia mengajak peserta untuk belajar dari kegagalan bangsa-bangsa lain dan menerapkan nilai-nilai yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Irene Squillaci Pembicara internasional yang memberikan wawasan tentang integrasi spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari dan peran pentingnya dalam mencapai transformasi yang holistic dengan memberikan contoh-contoh para pemimpin dalam Alkitab .
Profesor Johanes Surya memberikan pemaparan tentang: Transformasi Gasing, yang berarti Gampang, Asyik, dan Menyenangkan, adalah sebuah metode pendidikan dan pelatihan inovatif yang dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya. Metode ini berfokus pada penyederhanaan konsep-konsep kompleks sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh para siswa. Awalnya, Profesor Yohanes Surya melatih lima orang yang sangat cerdas secara intensif selama tiga bulan. Setelah pelatihan khusus ini, kelima individu tersebut menjadi pelatih yang kompeten dan berdedikasi untuk menyebarkan metode Gasing ke seluruh penjuru nusantara.
Metode Transformasi Gasing dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif, memotivasi siswa untuk belajar dengan antusias dan tanpa rasa takut terhadap pelajaran sulit. Pelatihan ini menggabungkan berbagai teknik pengajaran kreatif yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memahami materi secara mendalam.
Keberhasilan metode ini tidak hanya terlihat dari kemampuan para siswa untuk menguasai materi, tetapi juga dari ribuan pelatih yang telah dilahirkan oleh program ini. Para pelatih tersebut kini berperan aktif dalam mencerdaskan anak-anak bangsa di berbagai daerah di Indonesia. Dengan demikian, Transformasi Gasing telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, membantu anak-anak untuk meraih potensi terbaik mereka dan menciptakan generasi yang cerdas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Dan disela – sela acara tersebut Pelitanusantara.Group berhasil mewawancarai Ketua Umum Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI), Michael Hutagalung, S.H., LLM, dalam wawancaranya menegaskan pentingnya konferensi ini sebagai wadah untuk belajar, berkomunikasi, dan memperkuat jejaring. Dan “Konferensi ini mengangkat tema: ‘Transformasi Menuju Indonesia Emas, Melalui 7 Bidang Pengabdian’, merupakan wadah bagi kita semua untuk belajar, berkomunikasi, dan memperkuat jejaring. Tujuan utamanya adalah menjadi motor penggerak transformasi dalam bidang masing-masing, serta menjadi penggagas persatuan dan sinergi dalam masyarakat sipil sesuai ajaran Firman Tuhan,” jelas Michael. Terkait penyelenggara acara Konferensi dan Konsultasi Nasional 2024, Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) dan Light of Transformation (LOT).
Romokefashervin74