Legenda Manusia Harimau Dari Cindaku hingga Prabu Siliwangi

Spread the love

Jangkarpena.com Keberagaman  setiap suku di tanah air seringkali memunculkan legenda-legenda dan mitos  yang dipercaya secara turun temurun. Salah satu kisah cerita rakyat yang hingga saat ini masih sangat kental adalah tentang legenda manusia harimau.

Di sumatera, terutama di Jambi terkenal dengan cerita Cindaku sedangkan di Jawa juga memiliki legenda tau mitos yang berhubungan dengan manusia harimau. Mitos yang paling terkenal dari Jawa datang dari kisah harimau Prabu Siliwangi.

Cindaku, Wujud dan Asal-usulnya

Cindaku adalah nama dari makhluk setengah manusia setengah harimau yang hidup di lereng Gunung Kerinci. Makhluk ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diberi tugas untuk menjaga hubungan antara manusia dan harimau yang sudah sejak lama tidak akur dan menimbulkan adanya konflik-konflik berdarah yang menyebabkan kematian dari dua belah pihak.

Cindaku berasal dari manusia yang mempelajari atau memiliki ilmu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan ilmu ini, mereka bisa berubah menjadi manusia harimau dan melakukan tugasnya dengan baik. Dengan mempelajari Cindaku, seseorang harus memegang teguh tugasnya agar kelangsungan hidup dua dunia ini tidak berantakan. Cindaku tidak akan bisa berubah atau memiliki kesaktian kalau tidak menyentuh tanah kawasan Kerinci.

Untuk menjembatani antara manusia dan juga harimau, Cindaku akhirnya menjembatani kedua belah pihak untuk melakukan perjanjian. Hasil dari perjanjian itu adalah manusia tidak masuk ke area harimau untuk merusak alam dam membunuh anak cucunya. Hal yang sama juga harus dipatuhi oleh harimau untuk tidak masuk ke dalam dunia manusia dan melakukan kekacauan di sana.

Sayangnya salah satu dari dua pihak ini ada yang melanggar sehingga manusia dan harimau tidak pernah akur lagi. Kejadian-kejadian seperti perburuan liar harimau hingga adanya manusia yang terbunuh harimau jadi kerap terjadi dan membuat banyak pihak semakin berang.

Prabu Siliwangi dan Legenda Ajian Macan Putih

Kisah Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah Sunda sebagai Raja Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan tentang perjalanan Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit.

Kitab yang di tulis dengan menggunakan bahsa sunda kuno di dalam selembar kulit Macan putih yang di temukan di desa pajajar Rajagaluh jawa barat.

Prabu Siliwangi seorang raja besar pilih tanding sakti Mandraguna,Arif & Bijaksana Memerintah Rakyatnya di kerajaan Pakuan Pajajaran Putra Prabu Anggalarang atau Prabu dewa Niskala Raja dari kerajaan Gajah dari dinasti Galuh yang berkuasa di Surawisesa atau Kraton Galuh di Ciamis Jawa barat.

Di dalam salah satu pengembarannya, Ketika beliau hendak beristirhat di Curug atau air terjun,curug itu bernama Curug Sawer yg terletak di daerah Majalengka,Raden pemanah Rasa dihadang oleh siluman Harimau Putih Pertempuran pun tak terelakkan.

Raden Pamanah Rasa dan Siluman Harimau Putih yang diketahui memiliki kesaktian tinggi itu pun bertarung sengit hingga Setengah Hari,Namun kesaktian Prabu Pamanah Rasa berhasil memenangi pertarungan dan membuat siluman Harimau Putih tunduk kepadanya. Harimau Putih itu memberi sebuah pusaka yg terbuat dari kulit Macan, Dengan pusaka itu beliau bisa Terbang Laksana burung,Menghilang tak terlihat oleh mata (ajian Halimun),berjalan secepat angin (Ajian saepi Angin) dan Bisa Mendatangkan Bala tentara Jin. Harimau itupun memutuskan untuk mengabdi kepada Raden Pamanah Rasa sebagai pendamping beliau.

Harimau Putih sakti yang konon bisa berubah jadi manusia itu sudah dipercaya sejak lama oleh orang-orang di kawasan Jawa Barat. Bahkan, banyak masyarakat di kawasan itu yang masih percaya hingga sekarang.

Ajian Manusia Harimau

Dari beberapa contoh manusia harimau di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Manusia Harimau hadir dari ilmu yang dipelajari oleh manusia. Dengan ilmu seperti Cindaku atau Tapadrawanya yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi, seorang manusia bisa berubah wujud menjadi harimau atau manusia harimau yang memiliki kekuatan hebat.

Meski dua ilmu di atas bukanlah ilmu hitam, individu yang mempelajarinya akan mendapatkan banyak masalah. Pertama masalah keyakinan, praktik ini termasuk perilaku yang dilarang oleh agama tertentu. Selanjutnya, beberapa orang akan susah meninggal kalau ilmu ini tidak dilepaskan dari tubuhnya. (JP)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!