Jangkarpena.com
Bagaimana bisa sebuah usaha yang dibangun bertahun-tahun berakhir dengan gulung tikar?
Banyak pelaku usaha yang sudah membangun usahanya sejak lama ternyata menganggap pilihan metode marketing sepele. Terlebih usahanya bisa terus menjual produknya sesuai dengan target atau stok yang disediakan.
Tetapi, perlu disadari seperti sebuah pepatah, Patah Tumbuh Hilang Berganti. Demikianlah yang terjadi dengan ruang usaha belakangan ini.
Sederhana saja ternyata banyak disebabkan karena pemilihan metode marketing yang kurang tepat.
Pemilik sebuah usaha harus menyadari jika tidak mengikuti perubahan global tentang cara marketing, walau sudah memiliki track record penjualan yang baik tidak menutup kemungkinan usaha itu terus berjalan lancar.
Mengingat kita sudah berada pada era digitalisasi, perubahan yang cepat membuat para pelaku usaha juga harus bisa mengikuti trend termasuk trend metode marketing.
Dan Metode marketing yang memanfaatkan digitalisasi dianggap menjadi metode yang sangat efektif dan efisien.
Ribuan konten-konten hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari artikel blog, infografis, video, podcast, hingga status di media sosial. Kemampuan untuk mengelola konten sangat dibutuhkan pelaku usaha untuk mendorong brand awareness, agar konsumen lebih memahami manfaat suatu produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan.
Pemasaran Menfaatkan Media Sosial
Social Media Marketing atau Pemasaran Media Sosial adalah suatu pendekatan pemasaran yang menggunakan platform media sosial sebagai sarana utama.
Interaksi, berkomunikasi, dan mempromosikan produk atau layanan kepada audiensnya sangat relevan.
Tujuannya beragam seperti untuk memperkuat merek, meningkatkan kehadiran online, dan mendorong interaksi dengan konsumen.
Meningkatkan kesadaran tentang merek atau bisnis di kalangan audiens yang lebih luas dengan memanfaatkan platform media sosial populer, bisnis dapat mengintroduksi merek atau produk mereka kepada audiens yang mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.
Tujuan dari pendekatan social media marketing untuk meningkatkan penjualan seperti melakukan pembuatan konten yang relevan dengan suatu produk atau layanan, bisnis/usaha dapat menginspirasi konsumen untuk mengambil keputusan untuk pembelian.
Tidak hanya itu, promosi khusus, penawaran diskon, atau konten yang mengajak interaksi juga dapat mendorong konversi lebih lanjut.
Selanjutnya, strategi social media marketing untuk memperluas target pasar. Ini memungkinkan bisnis/usaha untuk menjangkau audiens yang lebih luas, hingga daerah di luar wilayah geografis.
Melalui berbagai fitur pengelompokan dan penargetan, bisnis dapat menyesuaikan kampanye pemasaran, agar sesuai dengan karakteristik demografis, minat, serta preferensi audiens di berbagai daerah.
Disisi lain, Media sosial juga berperan sebagai akses untuk menjaga komunikasi dengan konsumen atau Customer Relationship Management (CRM) yang efektif.
Melalui interaksi langsung dengan konsumen di platform media sosial, bisnis dapat merespons pertanyaan, memberikan dukungan, menangani keluhan, dan menjaga komunikasi yang positif.
Tidak hanya itu, hal ini juga dapat membangun hubungan jangka panjang dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Selain meningkatkan brand awareness, keuntungan utama lainnya dari social media marketing adalah efisiensi biaya.
Dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional, seperti iklan cetak atau siaran televisi, biaya social media marketing lebih terjangkau.
Biaya yang lebih rendah ini memungkinkan bisnis untuk memanfaatkan potensi pemasaran secara merata tanpa harus mengeluarkan anggaran besar.
Media sosial memberikan akses kepada informasi mengenai aktivitas pesaing bisnis.
Dari analisis ini, bisnis dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kompetitor, memahami taktik pemasaran yang efektif, serta mengadaptasi strategi untuk tetap bersaing di pasar.
Pelaku usaha juga dapat mengamati perubahan dalam perilaku konsumen, preferensi, dan permintaan pasar dengan cepat hingga memahami bagaimana konsumen merasakan produk mereka, serta melakukan perbaikan yang diperlukan.
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan melibatkan pembuatan konten kreatif, berbagi informasi, serta berinteraksi langsung dengan audiens, melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan lainnya.
Pelaku usaha yang berhasil bertransformasi ke digitalisasi, diataranya memahami pemanfaatan media sosial dianggap akan mampu bertahan dalam persaingan bisnis atau usahanya. Sebaiknya produk yang dijual akan mudah terdepak dengan cepatnya arus informasi digital yang terkadang dimanfaatkan pesaing untuk menjelekkan dan tak sedikit yang berujung gulung tikar.
Sumber : diskominfo