Mashadi Mengaku Kaget!! SMUN Ngunut dilaporkan Ke Satgas Saber Pungli Jakarta

Mashadi Mengaku Kaget!! SMUN Ngunut dilaporkan Ke Satgas Saber Pungli Jakarta

Spread the love

Tulungagung – Pasca adanya berita bahwa salah satu LSM yang bergerak dibidang pengawasan hukum dan korupsi ,yaitu LPKP2HI(Lembaga Pengawas Korupsi Dan Pemantau Penegak hukum Indonesia), yang berkedudukan di Tulungagung,yang beberapa waktu lalu telah melaporkan adanya dugaan tindakan penyalahgunaan wewenang/ pungli dilingkup sekolah yang ada diwilayah propinsi Jawa timur ,yaitu SMU NEGERI SATU NGUNUT Tulungagung.

Dalam resum laporannya yang bernomor 051/SIP/LPKP2HI/VI/2022 Tertanggal 09 JUNI 2022.Dilansir dari pemberitaan disalah satu media RADAR INDONESIA ONLINE tanggal 17 Juni 2022 ,melalui Sugeng Sutrisno selaku ketua LPKP2HI menyebutkan dalam pemberitaan itu, bahwa ada beberapa pungutan yang disengaja oleh penyelenggara pendidikan yang diduga termasuk pungutan liar,penjelasan Sugeng Sutrisno seperti dilansir media radar Indonesia online.


Pada Kamis 22/06/22 jangkarpena news melakukan penelusuran ke sekolah SMU NGNUT SATU yang berada didesa Sumberingin Wetan ,Ngunut Tulungagung, Plt Kepala sekolah AGUNG ISMIHARTO Melalui WAKA Humas Mashadi ,mengaku kaget sekali ketika muncul berita tentang adanya pelaporan ke Saber pungli,karena ini amat janggal dan tentunya ada keganjilan, ” Aku heran kok masih ada berita miring macam ini,sebab semua itu dalam batas sesuai poksinya ,sebab untuk menunjang kwalitas pendidikan ,wali murid menginginkan adanya kemajuan dan pendidikan berkualitas ,itupun juga kemauan wali murid( bukan kemauan sekolah)”tuturnya.
Dalam waktu yang bersamaan di SMU NEGERI 01 Ngunut sedang dilakukan penerimaan rapot oleh wali murid,Jangkar pena melanjutkan penelusurannya dan menghampiri salah satu wali murid siswa kelas sebelas yang asli orang Ngunut,sebut saja ES , ” Soal sumbangan bagi saya pribadi hal biasa ,sebab saya sadar Jer Basuki Mowo Bea” tutur wanita yang enggan disebut namanya.
Disela wawancara dengan Mashadi ,jangkarpena juga menanyakan upaya apa yang ditempuh untuk meredam isu ini agar tidak meluas dan mengganggu jalannya proses belajar mengajar ,” saya juga sudah menjalin komunikasi dengan beberapa media ,terjadilah kesepakatan agar menjaga nama baik lembaga sekolah dan hasilnya kok semacam ini ” imbuhnya dengan penuh kecewa.(MS)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!