Mbale Seduh Gandeng Fatayat Dan Muslimat NU, Geliatkan Ekonomi Kreatif Di Desa Jarakan Paska Pandemic.

Mbale Seduh Gandeng Fatayat Dan Muslimat NU, Geliatkan Ekonomi Kreatif Di Desa Jarakan Paska Pandemic.

Spread the love

Tulungagung – Usaha ekonomi kreatif adalah sebuah konsep diera ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dari sumberdaya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan di dukung dengan keberadaan Industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. Semakin berjalannya waktu ekonomi semakin berkembang yang mana pada Saat ini, sistem ekonomi berubah menjadi ekonomi informasi, dimana informasi menjadi hal utama dalam penggiatan ekonomi desa, termasuk mengangkat kearifan lokal seperti kuliner,dan destinasi wisata,baik alam maupun buatan, seperti yang dilakukan pemdes Jarakan, Gondang ,Tulungagung, dalam rangkaian, menstimulus masyarakat untuk berwira usaha guna mendukung pemberdayan ekonomi desa.


Menurut Suad subagio, SH,kepala desa setempat pemanfaatan, dan Penggunaan aset desa adalah hal yang sangat penting untuk merangsang masyarakat berkreatifitas, melalui potensi desa yang ada, dan melakukan pembinaan jiwa entrepreneur dikalangan generasi muda khususnya kepada ibu ibu Dan remaja putri, hal ini diungkapkan kepada media Saat dimintai keterangan tentang geliatnya kegiatan ekonomi didesa Jarakan, Tulungagung pada, Sabtu, (03/12/22), ” Pemanfaatan kios dibale seduh adalah upaya kita, merangsang jiwa kewirausahaan kepada ibu ibu Dan remaja putri, dikalangan nahdliyin yang merupakan mayoritas,satu satunya organisasi perempuan yang aktif, yaitu Fatayat dan Muslimat ” ,paparnya.

Dalam kesempatan yang sama dikatakan bahwa pengembangan ekonomi kreatif dikalangan ibu Fatayat Dan Muslimat, adalah upaya membedah potensi personal untuk menjadi kegiatan yang komunal, sehingga bermanfaat untuk membantu ekonomi keluarganya secara keuangan dan organisasi, “usaha ini berpotensi positif dikalangan Fatayat Dan Muslimat, dengan jalan ini diharapkan mereka bisa berkegiatan, bekerja sama, antar anggota, agar kedekatan pengurus dan anggota terjaga kekompakannya. Sebab dalam menjaga usaha bersama ini mereka bergilir antar mushola sehingga bisa guyup rukun, sebab penjaga kios digiliir sesuai jumlah mushola dan petugasnya tertata juga terjadwal,kecuali malam Jum’at tutup” , imbuhnya.

Progam yang positif ini disambut baik Oleh Fatayat dan Muslimat NU desa Jarakan, dengan semangat yang baik, mereka memanfaatkan fasilitas dari desa itu, hal ini disampaikan ibu Karisah selaku anggota mewakili ketua,Muslimat yang diketuai Hajah Nihayah dan ketua Fatayat yaitu Dewi Atiqotul Mukaromah, ” Kami senang dari kegiatan ini, Dan Kami berharap ada perhatian pemerintah, sebab rombong ini masih Pinjam dan permodalan pun kita harus mengembalikan ke organisai, intinya semoga pemerintah memperhatikan keluhan Kami, sebagai dasar menggerakkan ekonomi desa,dan dagangan Kita tidak cuma pecel, sompil, Kita ingin memiliki toko Oleh Oleh, Karena disini adalah rest area”Jelasnya. (Hur)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!