Tulungagung, JP news, Rasa patriotisme dan nilai nasionalisme menjadi latarbelakang mengapa lembaga wisata Tulungagung Eksplore,menyelenggarakan kirab bendera merah putih, dari pusat kota menuju daerah terluar di Tulungagung yaitu pantai Pathuk Gebhang?.
Nurhasyim menjelaskan kepada awak media jangkarpena,pada Senin (14/08/23)tentang misi dan visinya,mengadakan even tahunan, pengibaran bendera merah putih raksasa di pantai pathuk gebhang, setiap tanggal 17 Agustus sejak empat tahun lalu, ditengah kesibukannya Nurhasyim menjelaskan pentingnya menumbuhkan rasa kebangsaan, nasionalisme, kepada generasi masyarakat dan para generasi pemuda pada khususnya,agar tidak terjadi mis penafsiran terhadap rasa kebangsaan, dan bernegara.
Niat sebaik ini yang seharusnya, bisa membangun tali solidaritas, soliditas,nasionalisme. Justru berbanding terbalik terhadap apa yang dialami oleh Nurhasyim. Semua kegiatan selalu membutuhkan anggaran yang besar, Kegiatan pengibaran ini, sudah berjalan beberapa kali, tetapi perhatian pemerintah yang selalu dirasa pas, kurang baik dalam memberikan apresiasi terhadap even ini.
Kelompok Wisata Tulungagung Eksplore menjelaskan, karena kegigihan dan keuletanya, serta sinergitas masyarakat, kegiatan tahunan ini bisa direalisasikan ,terselenggara sesuai harapan, tetapi ditahun keempat ini Gelora Merah Merah Putih Pathuk Gebhang , ada yang membuat Nurhasyim kesal, dari semua permohonan dana sebagian besar kontribusi, . kembali dengan sumbangan berapapun jumlahnya.
Menyinggung soal surat permohonan bantuan dari organisasinya, yang kurang direspon oleh Anggota DPRD Tulungagung.secara pribadi Nurhasyim mengaku begitu kecewa, Menurut pengakuan Nurhasyim, dia sudah mengajukan permohonan bantuan dana,ke sekretariat dewan untuk dilanjutkan ke komisi, dengan sistem satu nama untuk satu anggota leglislatif,melalui Komisi di DPRD, Alhasil dari surat permohonan yang dilayangkan ke komisi komisi, dari empat komisi hanya satu komisi yang merespon dengan mendonasikan atas nama komisi, yaitu komisi D, ” Saya berterima kasih kepada seluruh donatur,dan semoga acara ini bisa berjalan dengan lancar, secara hati nurani saya atas nama pribadi, berterima kasih kepada wakil rakyat khususnya komisi D yang peduli, terhadap kirap bendera merah putih, sebagai masyarakat indonesia sangat kecewa, gerakan menumpuk rasa patriotisme, nasionalisme, mosok surat sudah sampai meja kok tak ada antusiasme membalasnya” , paparnya.
Mengingat perjuangan para pendahulu, dengan keringat bercampur darah , Kades Tunggulsari, kecamatan Kedungwaru, Didik Girnoto Yekti, mengapresiasi inisiatif Tulungagung eksplorer, dalam menjadikan kirap bendera merah putih sebagai sarana membangunkan kembali rasa nasionalisme berbangsa indonesia, dengan memberikan sumbangan secara pribadi, ” Saya menyumbang kegiatan ini jangan dilihat nilainya, tetapi ini adalah bentuk apresiasi kepada TX ( Tulungagung eksplore),atas konsistensinya, membangkitkan rasa nasionalisme ” ,paparnya.
Even ini sudah empat kali, semua ini direncanakan tahun depan, dan selanjutnya bisa berjalan dengan lebih baik dalam
Membangun rasa nasionalisme, dan patriotisme, hal ini diungkapkan oleh Drs. Maryoto Bhirowo, MM. Disela sela penyerahan donasi dan bendera raksasa,yang akan dikirap dari Makodim 0807 Tulungagung, menuju pantai terluar yaitu Pathuk Gebhang sejauh 45 Km,
” Saya bangga dan berterima kasih kepada kelompok wisata Tulungagung eksplorer, telah konsisten menaikan bendera setiap tanggal 17 Agustus, di pantai Pathuk Gebhang, dan aku yakin, pantai ini akan bisa menjadi obyek wisata andalan, dan memupuk nasionalisme,patriotisme generasi muda.(Hur)