Pak Ogah Atau Joki Jalan,Kerja Bahaya Tapi Minim Safety nya.

Pak Ogah Atau Joki Jalan,Kerja Bahaya Tapi Minim Safety nya.

Spread the love

Tulungagung – Menjamurnya relawan/joki penyebarangan atau popularnya dengan sebutan Pak ogah,sepanjang pantauan Sabtu,( 14/05/22), di jalan raya kromasan-pulosari tepatnya dipertigaan sumur bor,kedua pak ogah ini sepertinya sudah trampil dalam mengarahkan arus lalu lintas yang begitu sibuk.semenjak difungsikan jembatan Ngujang dua arus Lalu lintas dipertigaan sumur bor kromasan begitu ramai,banyak sekali permasalahan dan sering menimbulkan kemacetan lebih lebih disisi Utara, ruas jalan rusak dan banjir pada saat musim hujan.

Keberadaan pak Ogah ini begitu membantu pengguna jalan seperti kata pak Mis dari Dongko, ” saya amat terbantu dengan adanya keberadaan joki joki penyeberangan ini akhirnya perjalanan kami lancar ,tetapi keberadaan para joki itu membahayakan sekali,sebaiknya memakai safety seperti layaknya polantas “,katanya.

Sebagai joki penyeberangan merupakan pekerjaan yang mulia ,Sebab bisa membantu melancarkan perjalanan masyarakat pengguna jalan,ternyata semua atas kemauannya sendiri,seperti yang dikatakan Lagis ( Pak ogah ),
” saya menjadi relawan ini amat senang selain saya bisa membantu perjalanan saya juga bisa mendapatkan uang hasil dari kepedulian penguna jalan, ” katanya.
Hasil dia menjadi relawan Juga lumayan,bisa menghidupi keluarga nya meskipun semua juga untung untungan,dan penuh resiko,sebab berada ditengah jalan pada saat jalanan ramai , ” Hasil saya menjadi pak ogah lumayan ,kalo ramai bisa 100 ribu ,kalo sepi 60-70ribu,tetapi keamanan kerja saya amat riskan dengan kendaraan yang melaju cepat dan kurang kendali,sedang saya hanya pakai sandal jepit dan topi,dilengkapi rompi ,saya butuh perhatian dari pemerintah agar lebih nyaman,” paparnya.

Dalam pantauan puluhan perempatan,pertigaan diTulungagung banyak sekali tempat tempat yang lalu lintasnya diatur oleh relawan yang tidak mengerti sandi arah gerak lalu lintas,lebih lebih dijalankan oleh orang dengan disabilitas ,khususnya orang tuna wicara dan tuli,sejauh mana perhatian dishub dan polantas menyikapi hal ini , masyarakat berharap pemerintah melalui organ fungsionalnya segera melatih, mengarah kan ,sekaligus melengkapi perlengkapan sesuai standard keamanan penjaga lalu lintas.(MS/ bersambung)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!