Pemerintah Pusat Jangan Berdiam Diri Atas Kisruhnya Tahta di Cagar Budaya Keraton Kasepuhan Cirebon.

Spread the love

Kota Tangerang – Jangkarpena.Com Polemik Kisruhnya Tahta di Kesepuhan Keraton Cirebon Mendapat Sorotan,dari masyarakat Kota Tanggerang dan Khususnya keluarga besar Yayasan Silaturahmi karena
terjadinya polemik ini akan berdampak luas pada cagar budaya yang selama ini sudah dijaga dengan baik .

Terjadinya Kisruh perebutan tahta di Kasepuhan Keraton Kota Cirebon ini pun turut mendapat respons dan rasa prihatin dari masyarakat khususnya kota Tangerang.

Menurut Jamalludin Al’ amudi sebagai masyarakat yang mewakili warga Tanggerang dan keluarga besar Yayasan Silaturahmi” Jamalludin Al’amudi sebagai Pembina Yayasan Silaturahmi kami “Masyarakat dan pencinta budaya leluhur “berharap kasus tersebut bisa segera diselesaikan secara baik dan kekeluargaan ” ucapnya.

Terlebih konflik ini merupakan masalah internal keraton “Ini kan masalah internal ya kami harap bisa diselesaikan secara internal
duduk bareng membuka silsilah dan pewaris Kesepuhan Keraton Cirebon dengan cara yang kanjeng Syarif Hidayatullah yang mengajarkan ,dengan cara bermusyawarah,dan bermufakat.

Untuk itu permasalahan ini sudah kewajiban Kepemerintahan Pusat agar segera ikut turun tangan ikut serta untuk menjaga budaya yang sudah terjaga ini dan pihak dari dinas kebudayaan kota cirebon juga aparat semua harus ikut bertanggung jawab mendamaikan “kata Jamalludin Al’amudi , Kamis 26 Agustus 21

Lebih lanjut” Jamaluddin Al”amudi mengatakan saya berharap dan bisa sedikitnya memberikan saran sebagai pecinta budaya leluhur dan,kami sebagai masyarakat yang cinta akan kebudayaan menyampaikan kepada pihak Pemerintah Pusat untuk segera melakukan langkah Persuasif yang kepada pihak yang berkonflik di dalam kesepuhan keraton kerajaan dan semoga permasalahan tersebut tidak berkepanjangan bisa diselesaikan dengan sebijak – bijak nya dengan jalan Islah dan saling terbuka.

Adapun kepada pihak yang sedang berselisih pun kami berharap agar bisa mengedepankan prinsip kekeluargaan dan musyawarah, dengan tetap mengacu budaya dan adat keraton kesepuhan.

Saran kami Hanya dua Hal yaitu kami meminta kepada pihak yang tengah berkonflik di Keraton Kasepuhan agar memperhatikan dua hal penting.

Pertama, Pemerintah Pusat segera dan harus bisa mendamaikan Kesepuhan Keraton Cirebon
Kedua Pihak pihak keraton yang berkonflik harus tetap berupaya mempertahankan keberadaannya agar adanya simbol budaya Kesepuhan Keraton Cirebon tetap terjaga kelestariannya untuk bangsa dan negeri ini khususnya pecinta budaya leluhur ” jelas Jamalludin.

Selanjutnya, Polemik kisruh tersebut juga diminta jangan sampai berdampak pada situasi di Kota Cirebon.

Kami sebagai masyarakat hanya mencermati Keraton Kasepuhan sebagai simbol budaya dan itu harus dipertahankan. Polemik yang terjadi pun jangan sampai mengganggu kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) Kota Cirebon,” kata Jamalludin Al’amudi.

Kalaupun ada mekanisme yang mengharuskan Pemerintah Pusat juga Pemkot Cirebon melakukan mediasi, maka pihak yang berkonflik harus duduk bersama, Persoalan pepakem yang berlaku di Keraton Kasepuhan Cirebon harus diselesaikan secara internal secara adat  ” Dan mari kita doakan bersama agar dan semoga permasalahan ini cepat selesai ” Tutup Jamalludin Al’amudi. (***)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!