Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkolaborasi dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menggelar pelatihan gerakan sosial pintar kelola uang atau PIALANG.
Pelatihan tersebut ditujukan bagi puluhan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan guru di Kota Depok di Ruang Edelweis Lantai 5 Balai Kota, Jumat (20/09/24).
Pelatihan ini dilatarbelakangi karena menjamurnya pinjaman online (pinjol) ilegal di Provinsi Jawa Barat (Jabar) secara umum berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, peminjamnya pun didominasi oleh guru dan ibu rumah tangga.
Kepala PEBS FEB UI Rahmatina Awaliah Kasri menjelaskan, pelatihan ini mengangkat tema peran literasi ekonomi syariah dalam meminimalisir risiko over-indebtedness dari pinjaman online pada rumah tangga di Depok.
“Kami ingin berkontribusi dalam menyelesaikan masalah terkait literasi keuangan yang rendah yang sampai saat ini masih menjadi tantangan utama dari Pemkot Depok,” jelasnya kepada awak media online, usai acara tersebut.
Dia mengungkapkan, tingkat literasi keuangan di Kota Depok pada 2023 berada di angka 56,10 persen dari total populasi warganya sekitar 2,1 juta. Serta tingkat inklusi keuangan 88,31 persen.
Pada pelatihan ini, lanjut dia, peserta diberikan ilmu tentang konsep-konsep ekonomi syariah dan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Lalu memberikan pelatihan sekaligus mendampingi praktik pembuatan anggaran keuangan rumah tangga.
“Melalui program ini diharapkan dapat meminimalisir dampak dari perilaku utang yang berlebihan bagi warga Kota Depok,” kata Rahmatina.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Sekretariat Daerah Kota Depok Nani Zara mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan PEBS FEB UI tersebut.
Pasalnya, kegiatan ini membantu peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Depok dalam meningkatkan literasi pengelolaan keuangan pada masyarakat.
“Kami sangat sambut baik, semoga masyarakat Depok semakin melek terhadap literasi keuangan syariah,” pungkasnya. (JD)