SRAGEN – Peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) Kabupaten Sragen Tahun 2024 digelar di halaman Technopark Ganesha Sukowati Rabu (15/5/2024) dengan mengundang perwakilan para pekerja buruh se-Kabupaten dan pengusaha.
Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir untuk memberikan semangat dan menyampaikan apresiasinya kepada para buruh dengan membagikan berbagai doorprise.
Ketua APINDO Sragen H. Suwardi mengatakan dengan diselenggarakannya mayday merupakan momen mendekatkan antara serikat pekerja (buruh) dan pengusaha.
“Tidak ada jurang pemisah antara pengusaha dan serikat pekerja. Itu adalah mitra kerja. Selama ini di Kabupaten Sragen sangat kondusif tidak ada demo. Saya mohon untuk dijaga ketentraman dan ketenangan pekerja di Kabupaten Sragen. Kalau ada masalah bisa dirembug.”ujar Suwardi.
Seluruh pihak diminta untuk tidak terpengaruh oleh pihak ketiga apalagi ekonomi perusahaan tekstil sedang dalam kondisi menurun. Untuk itu dia meminta untuk saling jaga sehingga dapat menarik investor lebih banyak lagi.
Sementara Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh Sumarno mengapresaiasi Pemerintah Kabupaten Sragen dalam mengakomodasi Serikat Pekerja dalam kegiatan peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday).
“Dengan momen hari buruh dapat memanfaatkan perluasan kesempatan kerja hingga meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja.”katanya.
Dia menuturkan pentingnya melindungi hak buruh dan pekerja untuk meningkatkan produktivitas sekaligus daya saing nasional. Untuk itu dia mengajak serikat buruh dan pekerja untuk dapat bergandengan tangan berjalan beriringan dengan Pemerintah Kabupaten Sragen.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen Agus Winarno ditemui usai meresmikan D’lakon Café Kerja (Konsultasi Ketenagakerjaan) menerangkan untuk meningkatkan pekerja buruh yang kompeten maka kompetensi pekerja harus menjadi perhatian semua pihak.
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen menyiapkan tenaga kerja terampil dan kompeten melalui program pelatihan ketrampilan kerja melalui UPTD BLK dan Technopark Ganesha Sukowati.
“Ada pelatihan pengelasan, pelatihan konten kreatif, tata rias, tata boga dan masih banyak lagi yang kesemuanya tidak dipungut biaya alias gratis. Pelatihan ketrampilan tidak ada pembatasan usia untuk kelompok masyarakat baik perseorangan maupun organisasi. Bahkan usia 18 – 50 tahun bisa ikut mendaftar.”terangya.
Selepas mengikuti pelatihan, dirinya berharap karena telah memiliki kompetensi dan memiliki sertifikat tidak hanya dapat mencari pekerjaan namun dapat merintis wirausaha. Dengan menjadi wirausaha berdampak pada menciptakan lapangan kerja baru.
Dalam kesempatan tersebut Agus memperkenalkan inovasi baru D’lakon yaitu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dalam mencari informasi lowongan pekerjaan, pelatihan, layanan calon pekerja migran dan masih banyak lagi.