Tulungagung – Melestarikan budaya sekaligus menjujung tinggi nilai nilai yang ada dimasyarakat adalah keharusan dan merupakan sesuatu yang telah ditanamkan dalam keharmonisan hubungan antar masyarakat .
Dimasyarakat Jawa khususnya, yang berada dalam sebuah tradisi Islam yaitu MEGENGAN,dalam pelaksanaannya MEGENGAN (selamatan kirim doa leluhur) mesti diikuti dengan Ziarah kubur,tahlil dan kegiatan kegiatan keagamaan lainnya ,seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat desa plosokandang kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung.mereka amat menjaga sekali tradisi tradisi tersebut sebab ini sudah dilakukan turun temurun.
Pagi ini Minggu (27/03/22) Ratusan masyarakat plosokandang bersama kepala desa dan unsur unsur lembaga yang ada,BPD,LPM,RT,RW di desa tersebut membaur menjadi satu dengan tujuan menjaga tradisi leluhur mejelang romadhon,seperti apa yang dituturkan oleh Agus Waluya selaku kepala desa,” saya amat senang dan bangga sekali ketika seluruh elemen masyarakat dapat bersama ,rukun ,damai ,dalam sebuah kegiatan yaitu bersih makam leluhur “paparnya.
Dalam kegiatan tersebut salah satu tokoh masyarakat sekaligus juru kunci makam desa yaitu Katimin merasa amat senang sekali karena kegiatan ini amat meringankan tugasnya dalam menjaga kebersihan makam agar para peziarah lebih nyaman,” saya amat senang sekali ,makam desa ini biasanya sepi tapi karena kegiatan ini ,jadi ramai dan kegiatan ini amat membantu tugas saya ,dan saya berharap kegiatan ini dilakukan secara rutin” harapnya ,sambil menghisap rokok kretek kesukaannya.
Disela sela sela rangkaian acara menjelang Romadhon,salah satu warga sebut saja Soim,merasa amat senang dan terbantu sekali ketika makam desa ini bersih ,tertata,dan rapi,”sebab, terkadang peziarah bingung mencari dimana kubur leluhurnya,dengan suasana bersih rapi semacam ini , masyarakat yang jarang ke tempat Leluhur akan menjadi lebih cepat menemukan nya” paparnya( MS)
