Kebangkitan Nasional Kedua, Jembatan Menuju Indonesia Emas

Kebangkitan Nasional Kedua, Jembatan Menuju Indonesia Emas

Spread the love

Wonosobo, Jangkarpena.com Hari Kebangkitan Nasional, harus dimaknai sebagai perjuangan bersama, oleh pemerintahan daerah, sektor swasta, akademisi, pers, komunitas, dan seluruh elemen bangsa, untuk bangkit dari berbagai krisis global, baik sektor kesehatan, perekonomian, dan geopolitik menuju Indonesia Emas.

“Momentum peringatan ini hendaknya dapat menjadi dorongan untuk menumbuhkan kesadaran diri, dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki dan meraih setiap peluang yang ada, demi kemajuan bangsa,” tegas Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat di depan peserta Upacara Peringatan Harkitnas ke-116, Senin, (20/5/2024) di Halaman Pendopo

Selain itu, kata Afif, hari ini kita memasuki fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, menurutnya kini kita dihadapkan beragam tantangan dan peluang baru melalui kemajuan teknologi sebagai penanda zaman baru.

“Saya optimis, kita mampu membangkitkan kembali seluruh sektor di Kabupaten Wonosobo tercinta, sehingga kesejahteraan masyarakat tidak lagi menjadi cita-cita, namun mampu diwujudkan. Kesadaran membangun kesejahteraan diawali dengan semangat kebersamaan menghadapi berbagai tantangan global,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wonosobo optimis dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara yang maju, sejahtera, berkeadilan, dan berdaulat. Hari Kebangkitan Nasional ke-116 menjadi pengingat bahwa dengan persatuan dan kerja keras, kita bisa mengatasi segala tantangan dan mencapai masa depan yang gemilang.

Terang Bupati, pembangunan sumber daya manusia sebagai fondasi kemajuan bangsa, menjadi sebuah prioritas penting. Hal ini, menuntut adanya berbagai percepatan, mulai dari penurunan prevalensi stunting, penanganan anak tidak sekolah, penguatan profil Pelajar Pancasila, dan sebagainya. Di titik inilah, seluruh potensi yang ada, baik bonus demografi dan potensi transformasi digital menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas.

“Mari maknai peringatan tahun ini sebagai momentum kebangkitan spirit persatuan dan kesatuan, gotong royong, serta kebersamaan, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Afif.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Wonosobo, Fahmi Hidayat menyampaikan, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, hendaknya mampu mendorong kita semua untuk berinovasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi secara optimal. Kebangkitan kedua, relevan dalam mewujudkan good governance and clean government, service excellent, terciptanya sumber daya manusia berkualitas, dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, diikuti implikasi positif atas kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas!,” tegasnya.

Tambah Fahmi, sesuai amanat Menteri Kominfo, bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan bijaksana. Salah satu yang berpeluang menjadi penopang adalah adopsi teknologi digital. Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.

Selain itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital diharapkan mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Dalam konteks pemerintahan, perlunya optimalkan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Adapun dalam konteks perekonomian, optimalkan pemanfaatan katalog elektronik lokal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pada konteks pendidikan perlunya optimalkan penerapan inovasi yang bermanfaat, seperti Mengolah Kol Segar, Sapu Lidi, serta inovasi dan program diberbagai bidang lainnya.

“Mari kita jaga keberlanjutan implementasi inovasi dan program yang sudah ada, sembari menciptakan berbagai terobosan baru untuk menghadapi dinamika tantangan dan permasalahan daerah, sehingga dampak positif yang dihasilkan semakin luas bagi daerah dan masyarakat,” pintanya.

Tinggalkan Balasan

All Rights Reserved 2023.
Proudly powered by WordPress | Theme: Refined News by Candid Themes.
error: Content is protected !!