Antara Wasiat, Cinta, dan Kontestasi Pilkades

Antara Wasiat, Cinta, dan Kontestasi Pilkades

Spread the love

JEPARA – Gedung Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Jepara bergemuruh dengan penampilan menawan dari para seniman lokal Kota Ukir, Selasa (25/6/2024). Di bawah arahan sutradara Kustam Erey Kristiawan, mereka mempersembahkan sebuah drama berjudul Wasiat yang memikat hati, menggambarkan kontestasi pilkades di Desa Simonebah, dengan seni barongan sebagai pusat spiritual dan ekonomi warga.

Desa Simonebah, terletak di Lereng Muria, dikenal karena kekayaan seni barongannya. Wasiat dari pendiri desa, Mbah Singo, mengharuskan calon kepala desa untuk tulus menjaga dan mengembangkan seni barongan. Konflik memuncak ketika Margono, keturunan langsung Mbah Singo yang memimpin kelompok Singo Ludro, bersaing dengan Sumadi, seniman akademis dan menantu keluarga Mbah Singo, yang memimpin kelompok Sekar Mayang.

Meskipun mengklaim warisan leluhur, Margono, dianggap tidak kreatif dan sering mengabaikan tanggung jawab. Sebaliknya, Sumadi berhasil memodernisasi Sekar Mayang, walau kadang mengorbankan esensi tradisional. Kontestasi politik semakin rumit dengan asmara antara Ranti, putri Margono, dan Galih, putra Sumadi, yang memperburuk ketegangan di antara kedua kubu.

Puncak konflik terjadi dalam bentuk perang koreografi tari jaranan, ganongan, dan barongan di lapangan. Namun, cinta tulus antara Ranti dan Galih menyadarkan kedua belah pihak. Mereka menolak berperang, memilih untuk melindungi satu sama lain, dan menegaskan bahwa hubungan mereka tak terpisahkan.

Akhirnya, kedua kubu sepakat untuk menghormati pilihan warga dalam pilkades, dan bersama-sama memajukan seni barongan, sesuai wasiat Mbah Singo.

Kepala Diskominfo Kabupaten Jepara, Arif Darmawan menyampaikan, pertunjukan tersebut direkam dalam bentuk video dan dilombakan dalam festival pertunjukan rakyat Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra), yang digelar oleh Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, pertunjukan itu sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kebersamaan dan pelestarian budaya tradisional.

“Unjuk kebolehan hasil latihan ini semoga tidak menghianati usaha kami. Kami berharap hasil maksimal dan bisa tembus tiga besar, syukur-syukur juara pertama,” ujarnya.

Arif menambahkan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pilkada. Gawe besar yang menjadi perhatian bersama dan menyangkut hajat hidup seluruh warga. Lewat pentas ini, dia berharap, ada pesan yang bisa menggugah semua untuk mendukung sukses Pemilu. Gunakan hak pilih dan ciptakan kondusivitas wilayah.

“Kami harapkan semua bisa mengikuti Pilkada 27 November dengan baik,” imbaunya.

Menurut Arif, seni adalah media dakwah yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting.

“Melalui media seni, kita bisa mengajak masyarakat memahami makna yang terkandung, dalam setiap pesan yang disampaikan,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

All Rights Reserved 2023.
Proudly powered by WordPress | Theme: Refined News by Candid Themes.
error: Content is protected !!