KOTA MAGELANG,JANGKARPENA.COM – Pagelaran wayang kulit kembali digelar untuk memperingati Hari Jadi Kota Magelang tahun 2024 di Pendopo Mantyasih, Kampung Meteseh, Sabtu (4/5/2024) malam.
Kali ini, pagelaran wayang dengan dalang Mas Lurah Ki Cermo Kartiko Sri Mulyono itu mengangkat cerita (lakon) Pandawa Babat Wanamarta.
Pandawa Babad Wanamarta berkisah tentang para Pandawa dan Ibunya (Dewi Kunti) yang terusir dari Kerajaan Hastinapura karena kelicikan Patih Sungkuni (Paman Kurawa). Padahal seharusnya Kerajaan Hastinapura adalah hak milik mereka.
Oleh Sengkuni, para Pandawa diberi wilayah Alasmertani atau Alas Gong Liwang Liwung yang merupakan pusat kerajaan para jin dan binatang buas. Alasannya agar para Pandawa tewas diserang jin dan binatang buas.
Para Pandawa yang tekun, sabar dan dengan dharma yang tinggi menerima keputusan tersebut. Mereka meninggalkan Kerajaan Hastinapura menuju Alasmertani dipimpin oleh Bratasena.
Mereka bekerja keras menghadapi halang rintangan, gotong royong dan intens berkomunikasi dengan penguasa Alasmertani serta dibantu para dewa hingga akhirnya berhasil menguasai Alasmertani. Mereka membangun Alasmertani menjadi negara adil, makmur, gemah ripah loh jinawi.
“Menurut Prasasti Mantyasih, daerah ini adalah cikal bakal Kota Magelang. Dahulu adalah adalah tanah perdikan dari Kerajaan Medang. Dulu dibangun bersama masyarakat dengan guyup rukun hingga jadilah Kota Magelang,” jelas Wakil Wali Kota Magelang, KH. M. Mansyur disela-sela acara.
Pagelaran wayang dinilai bagus karena mengandung budaya leluhur yang patut dilestarikan. Ada muatan-muatan yang perlu disampaikan kepada masyarakat khususnya generasi muda.
Kyai Mansyur berharap momen Hari Jadi Kota Magelang tahun 2024 ini menjadi motivasi bersama agar seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bergotong royong membangun Kota Magelang agar maju sehat dan bahagia.
(***)