Pertapaan Kembang Lampir

Spread the love

GunungKidul,Jangkarpena.com Pertapaan Kembang Lampir berada di Padukuhan Blimbing, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang. Tempat sakral ini merupakan lokasi Ki Ageng Pemanahan melakukan tapa atau semedi untuk meminta petunjuk mengenai wahyu keraton. Sedangkan ditempat lain, saudara Ki Ageng Pemanahan, yaitu Ki Ageng Giring III juga melakukan semedi. Kedua keturunan Brawijaya V tersebut melakukan semedi dalam rangka melaksanakan petunjuk Sunan Kalijaga berkelana mengunjungi tempat yang sekarang disebut Gunungkidul. Dalam tapanya, Ki Ageng Pemanahan mendapatkan wahyu untuk segera meminun air kelapa gading yang ditanam Ki Ageng Guring III. Di saat yang bersamaan, Ki Ageng Giring juga tengah melakukan ritual yang sama dan berlainan tempat. Namun dalam wangsit yang sama, akhirnya Ki Ageng Pemanahan yang meminum air kelapa terlebih dahulu sehingga mendapatkan wahyu kerajaan Mataram. Peristiwa ini menjadi awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Tempat ini dipercaya menjadi tempat yang dianggap sebagai turunnya wahyu Kerajaan Mataram yang kemudian pecah menjadi Keraton Yogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta Hadiningrat.

 

Bekas tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan semacam goa kecil di atas bukit, lokasi pertapaan Mbang Lampir sangat hening dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekelilingnya terdapat pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar pertapaan, sebagian besar ditanam oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan pohon tertua yang masih ada hingga saat ini yakni pohon Sawon. Tempat ini sangat sakral, sehingga ada peraturan yang harus ditaati. Beberapa larangan di antaranya, saat naik pengunjung tidak boleh memakai sandal, tidak boleh mengambil gambar atau memotret di lokasi utama, hanya diperbolehkan dari luar pintu gerbang atau dari bawah. (Daryatmo)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!