Tulungagung, JP news, Fenomena penahanan ijazah oleh sekolah seharusnya tidak terjadi, interval waktu purnawiyata dan penyerahan dokumen ini seharusnya sesingkat mungkin sehingga tidak terjadi pengendapan Ijazah yang begitu besar Di sekolah, seperti yang terjadi di SMA N Ngunut, sekitar 400 an Ijazah alumni masih tersimpan dibagian tata usaha SMAN Ngunut, dengan berbagai perkiraan penyebab, seperti yang dituturkan oleh Mashadi sebagai Waka Humas kepada Jangkarpena,
” Semua sudah diupayakan,agar Ijazah itu segera ke tangan yang mempunyai hak,atas dokumen negara itu” tuturnya kepada jangkarpena.
Ketika dikonfirmasi tentang penyebab penggumpalan Ijazah itu, Mashadi sebagai Humas mewakili kepala sekolah menjelaskan bahwa faktor sudah bekerja,pergi keluar negeri, dan masih memiliki tanggungan di sekolah.
” Yang punya iJazah itu rata rata pergi ke luar negeri, atau malas mengambil ” tuturnya.
Klasik,tanggungan atas Iuran , buku perpustakan dan yang terbanyak adalah belum lunas atas tanggungan keuangan, meskipun Pihak sekolah sudah berusaha mensosialisasikan, menyurati, serta mengumumkan liwat pesan antar alumni,
” Kita sudah upayakan melalui pos, melalui desa masing masing, toh mereka Tak mau datang ke sekolah, sejujurnya ini resiko, menyimpan hak orang lain”. Jelasnya.
Penyerahan Ijazah kemarin dilakukan di sekolah dengan amat mudah, dan ketika dikonfirmasi, alumni 2019 itu atas nama Anggun Setiani, masih memiliki tunggakan Iuran selama mengikuti program disekolah, karena Saat ini butuh untuk belajar kerja, akhirnya mendatangi sekolah berbekal SKTM yang diterbitkan oleh desanya.
” Karena saya butuh Ijazah untuk belajar kerja, akhirnya bapak saya ke Balai desa untuk minta SKTM ,dengan tujuan dibebaskan,dari segala tanggungan, sebab bapak saya tak bekerja, dan hanya serabutan” jelasnya.
Sekitar jam delapan pagi, Kamis (22/06/23), Alumni tahun 2019 ditemui kepala sekolah melalui Waka Humas, akhirnya Ijazah itu diserahkan tanpa syarat,. ( Hur)