MALAM TIRAKATAN JELANG HARI JADI KE-282 KABUPATEN WONOGIRI

MALAM TIRAKATAN JELANG HARI JADI KE-282 KABUPATEN WONOGIRI

Spread the love

Wonogiri,Jangkarpena.com Malam tirakatan memperingati Hari Jadi Ke-282 Kabupaten Wonogiri digelar di Monumen Batu Gilang di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Selogiri, Kamis (18/5) malam. Monumen Batu Gilang, dikenal bersejarah sebagai tempat pertama kalinya lahir embrio pemerintahan di Wonogiri. Malam tirakatan ditandai dengan kenduri selamatan sebagai sarana berdoa, dan pemotongan tumpeng oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang diserahkan kepada Camat Selogiri, Sigit Purwanto. Dilanjutkan dengan sarasehan dengan tema ”Peduli terhadap kesenjangan yang ada di masyarakat, dalam upaya pengentasan kemiskinan.”

Dalam mengawali perjuangannya melawan ketidakadilan keraton dan penjajah Belanda, Pangeran Sambernyawa, memilih bumi perdikan Nglaroh, Selogiri, Wonogiri. Di tempat ini, Pangeran Sambernyawa mulai mengangkat perangkat pendukungnya seperti Patih dan Punggawa Baku (aparat inti) yang dikenal sebagai Kawan Dasa Jaya (berjumlah 40 orang pimpinan).

Itu berlangsung pada Hari Rabu Kliwon Tanggal 3 Rabiul Awal (Mulud) Tahun Jimakir 1666 Windu Sengara, dengan Candra Sengkala Rasa Retu Ngoyag Jagad. Yang dalam Kalender Masehi bertapatan dengan Tanggal 19 Mei 1741 dengan Surya Sengkala Kahutaman Sumbering Giri Linuwih.

Di monumen yang menjadi destinasi wisata sejarah tersebut, ditemukan peninggalan batu gilang yang ada cekungan-cekungannya, yang konon dijadikan alat pembagi kiblat. Fungsinya, untuk mengatur strategi memenangkan pertempuran dalam Perang Sambernyawan yang dikenal sebagai Perang Jejemblungan (gila-gilaan) dengan semboyan Tiji Tibeh (Mati Siji Mati Kabeh dan Mukti Siji Mukti Kabeh (Gugur satu binasa semua , mulya satu bahagia semua).

Hadir dalam acara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Setyo Sukarno, Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, Dandim 0728 Letkol (Inf) Deny Octavianto, Wakapolres Kompol Andi M Akbar Mekuo bersama jajaran Prokompimda, Sekda Haryono bersama para Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyatakan perlunya pemetaan dalam upaya melakukan akselerasi pengentasan kemiskinan masyarakat. Saat ini, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tinggal 5 ribu unit. Data stunting turun dari semula 24 menjadi tinggal 10 persen. Bupati mempunyai target, pada tahun 2024 Wonogiri zero stunting.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!