Tulungagung – JP news. Buntut ditemukannya indikasi banyaknya makanan yang terkontaminasi zat yang bisa menyebabkan leptospirosis.
Dinas Kesehatan Tulungagung gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan pembinaan ke sejumlah pertokoan dan ritel menjelang lebaran.
Dari berbagai sasaran masih ditemukan makanan tanpa label serta sarang tikus di salah satu toko grosir.
Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinas Kesehatan Tulungagung Masduki mengatakan sidak kali ini menyasar kawasan pertokoan, grosir dan ritel modern yang ada di wilayah kota. Petugas memeriksa sejumlah makanan dan minuman yang dijual.
Dalam rangakaian sidak, pemeriksaan meliputi masa kedaluwarsa, pelabelan makanan dan minuman, kode produksi, komposisi, hingga izin edar. Tak hanya itu petugas juga memeriksa kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan toko dan tata kelola perawatan dan penyimpanan mamin kemasan.
“Ini adalah upaya mengawal mutu pangan dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat, baik itu barang yang diproduksi langsung atau barang dalam kemasan,” kata Masduki.
“Memang masih ada produk yang tidak ada jaminan keamana pangan, mulai dari izin edar, kemudian masih kami temukan juga label yang tidak lengkap,” ujarnya.
Tim sidak menemukan salah satu toko grosir yang kurang memperhatikan sistem pengendalian hama, karena ditemukan kotoran tikus di sekitar etalase toko. Bahkan beberapa kemasan makanan rusak akibat dimakan tikus.
“Seperti kita ketahui bulu, kotoran, liur hingga kencingnya tikus ini mengandung penyakit. Ada virus, leptospirosis maupun salmonela. Makanya harus dilakukan program pengendalian tikus,” jelasnya,senin(27/03/23).
Rencananya inspeksi mendadak masih akan digelar di sejumlah pertokoan di Tulungagung maupun kawasan pedagang kaki lima.
Selain dari sisi pedagang, Dinkes Tulungagung juga mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat berbelanja, sehingga produk yang dikonsumsi benar-benar aman.
Bulan romadhon 1444H dan menjelang perayaan idul fitri masyarakat Tulungagung dipastikan aman dalam mengonsumsi makanan( hur-tim)
