Dongeng Gunung Lokon dan Gunung Kelabat

Spread the love

Jangkarpena.com Pada zaman dahulu kala, bumi penuh dengan gunung dan pegunungan. Demikian pula daerah Minahasa, diliputi gunung-gunung yang tinggi dan rendah. Gunung-gunung yang ada antara lain Kelabat, Soputan, Lokon, Dua Sudara, Mahawu, Tampusu, Tolangko, Kaweng, Simbel, Lengkoan, Masarang, dan Kawatak. Pegunungan yang ada antara lain Lembean, Kalawiran, dan Kumelembuai.

Nama gunung dan pegunungan sering disesuaikan dengan sifat yang biasa terjadi di gunung itu, misalnya Gunung Mahawu sifatnya sering mengeluarkan abu. Adakalanya gunung diberi nama orang, seperti Gunung Soputan. Ada pula nama yang diberikan sesuai keadaannya, misalnya Gunung Dua Sudara.

Sesuai namanya, Gunung Lokon berarti yang tertua dan terbesar. Pengertian lain ialah orang yang sudah tua, bahkan tertua da berbadan besar. Dalam bahasa daerah disebut Tua Lokon atau Tou Tua Lokon, artinya orang yang sudah tua.

Konon, gunung dan pegunungan itu ada penghuninya. Gunung Lokon dihuni Makawalang. Ia sungguh berbahagia karena hidup aman sejahtera di tempat itu tanpa gangguan.

Akan tetapi, pada suatu hari ia disuruh pindah tempat karena didesak orang lain yang merasa lebih berhak tinggal di situ. Penghuni itu bernama Pinontoan dengan istrinya bernama Ambilingan. Makawalang tidak bisa berbuat apa-apa. Ia menyerah dengan hati sedih. Alasan untuk membela diri tidak mungkin didengar Pinontoan. Akhirnya, dengan sedih dan kecewa Makawalang mengambil keputusan untuk segera meninggalkan tempat itu. Ia berjalan menerobos pohon-pohon besar sambil menuruni bukit mencari tempat lain.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!