Ir, Manuara Siahaan, Anggota komisi D, DPRD DKI Jakarta: Suku Batak Sebagai Populasi Terbesar Ke 4, Berkontribusi Mulai Dari Pemerintah Daerah Sampai Di Pemerintahan Pusat

Ir, Manuara Siahaan, Anggota komisi D, DPRD DKI Jakarta: Suku Batak Sebagai Populasi Terbesar Ke 4, Berkontribusi Mulai Dari Pemerintah Daerah Sampai Di Pemerintahan Pusat

Spread the love

Jakarta, 28 Agustus 2022. – Hadir dalam perayaan ucapan syukur pomparan Ompu Raja Gumanti Simbolon Tuan Nahodaraja, (PORMANTIS) yang dilaksanakan di Gedung Raja Komplek Mulia Raja, Jln Kebun Nanas No, 70 Jakarta Timur, pada Minggu, 28 Agustus 2022.

Manuara Siahaan dalam adat budaya Batak adalah sebagai Boru, karena istri Manuara bermarga Simbolon (Evelina Boru Simbolon, red). Dalam adat istiadat budaya Batak ada tiga filosofis nya, Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru dan Somba Marhula-hula. Yang tiga tatanan inilah dasar terlaksananya kegiatan adat istiadat suku Batak.

Kehadiran Ir. Manuara Siahaan anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan mengikuti acara tersebut. “Saya dari pihak Boru turut bersukacita dalam ibadah syukur yang sekaligus pelantikan pengurus baru PORMANTIS periode 2022 – 2025 ini” ungkapnya. Wujud kesehatian antara hula-hula marga Simbolon dan pihak Boru. Semangat gotong royong, cinta kasih dan tolong menolong.

Ir. Manuara Siahaan anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan (Berjas hitam)

Manuara berharap punguan ini semakin maju dan diberkati Tuhan, semakin kokoh dan tangguh menjadi berkat untuk dunia, Indonesia, dan kota Jakarta serta khususnya bagi punguan ini.

Dalam menghadapi tahun politik kedepan menurut Manuara punguan ini adalah kumpulan adat yang tidak bisa dikaitkan dengan aktifitas politik. Meski politik adalah keniscayaan dimasyarakat akan tetapi tidak dalam kumpulan adat. “dukungan bagi putra putri terbaik dari punguan atas dasar cinta kasih keluarga”, cetus Manuara.

Menolak segala bentuk kooptasi politik terhadap punguan. Lebih lanjut kader PDI Perjuangan ini juga menerangkan bahwa sudah sewajarnya jika dalam anggota keluarga PORMANTIS ini dipersiapkan bagi kepemimpinan nasional. “Kami memang menginginkan supaya bisa menempatkan putra putri terbaik, apakah itu diparlemen dan juga lembaga-lembaga pemerintah lainnya” tukasnya.

Kegiatan pertemuan adat semacam PORMANTIS ini dalam rangka lestari budaya menurut Manuara sudah diakomodir dan diakui dalam pranata hukum peraturan pemerintah tentang masyarakat hukum adat. “Implementasi dari pengakuan ini juga diatur dalam peraturan daerah” jelasnya.

Manuara mencontohkan bagaimana peran suku Batak di DKI Jakarta yang secara populasi menempati ke empat suku bangsa yang terbanyak, dimana partisipasi politiknya tidak bisa dipandang sebelah mata. “Kami dari PORMANTIS akan persiapkan putra putri terbaik untuk mengisi posisi strategis baik di pemerintah daerah dan pemerintah pusat,”tandasnya. [Maruap Sianturi]

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!