Jangkarpena.com Sebagai Umat Tuhan atau Orang Kristen, kita diajarkan dalam Alkitab untuk memahami bahwa mengucapkan perkataan yang baik dan sedap didengar adalah salah satu cara hidup bersaksi di tengah dunia ini; memahami bahwa perkataan yang baik dan sedap didengar adalah perkataan yang sesuai firman Tuhan, membangun, dan mendatangkan kebaikan bagi orang lain; berkomitmen untuk menjadi abdi Tuhan yang menguasai lidah sehingga setiap perkataan kita sesuai firman Tuhan, membangun, dan mendatangkan kebaikan bagi orang lain dan sesama kita.
Dan kita memang dituntut untuk menjadi teladan atau kesaksian bagi orang-orang di luar Tuhan, salah satunya melalui ucapan mulut kita. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit dan kerapkali kita sebagai pengikut Kristus tidak dapat menguasai diri kita dalam menggunakan perkataan kita . Tak jarang kita masih melakukan kebiasaan yang buruk seperti suka mengumpat, memaki-maki orang lain, berkata-kata kasar, berbicara jorok, bergosip, melecehkan orang lain, memfitnah atau bahkan menyebarkan berita bohong atau hoaks. Bagaimana mungkin kita dapat menjadi teladan atau saksi Kristus jika masih berprilaku seperti ini?
Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius, anak rohaninya mengingatkan dan menasehati Timotius agar dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya yang dilayaninya, termasuk teladan dalam perkataan.
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12
Pesan ini menjadi sebuah “Warning” untuk kita sebagai umat Tuhan agar kehidupan kita menjadi “teladan” dan menjadi contoh dalam segala bidang kehidupan sehingga orang-orang di sekitar kita melihat dan menjadi berkat dimana kita ditempatkan, karena kehidupan kita itu bagaikan buku yang terbuka dan bisa dibaca dan dilihat orang lain.
Pertanyaannya adalah Sudahkah kita menjadi teladan ? Baik dalam perkataan, tindakan atau sikap kita saat kita berkomunitas atau berelasi dengan semua orang yang ada di sekeliling kita ??? Oleh karena jadikan sikap “ Keteladanan” itu adalah sebuah “Gaya Hidup” kita sebagai Pengikut Kristus .
Tetap semangat dan antusias. Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya sehingga terobosan illahi, jalan keluar illahi, penyelesaian illahi dan pelipatgandaan illahi di seluruh area kehidupan kita dinyatakan.
Ev.Kefas Hervin Devananda,S.Th.,M.Pd.K
