Tulungagung, JP news. Aksi maraknya penyimpanan atau penahanan Ijazah oleh sekolah,merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi, sebab pemerintah telah menganggarkan anggaran pendidikan begitu besar. Anggaran pendidikan yang sudah digelontorkan dengan nilai yang cukup fantastis itu diharap pula bisa menambah mutu kualitas guru, peserta didik,serta lingkungan sekolah, agar dalam menyalurkan ilmunya dengan hasil maksimal pula.
Apabila melongok lebih dekat anggaran yang sudah digelontorkan itu, yakni seperti dana BOS, BSM dan seperti KIP ini adalah bertujuan menopang biaya pendidikan.
Namun, kadang anggaran besar dari pemerintah pusat itu masih dianggap kurang. Sehingga masih ada dari pihak sekolah yang menarik iuran pada siswanya dengan beragam dalih dan alasan.
MTS Negeri 3 Tulungagung yang berada di desa Aryo Jeding, kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini misalnya, Menurut keterangan Ketua PSM LIDRA Menam Maulana, Sekolah tersebut DIDUGA telah melakukan penahanan ijazah al
di sebabkan tidak mempunyai uang untuk membayar tunggakan, siswa yang ijzahnya masih di tahan meminta bantuan kepada PSM LIDRA untuk mengambil ijazah.
“Memang benar mas, ada salah satu siswa, yang meminta tolong kepada PSM LIDRA, yang ijazahnya masih ditahan di MTS 3 Tulunga karena belum melunasi tunggakan, PSM LIDRA secara resmi sudah mengirim surat juga mendatangi langsung kesekolah MTSN 3 Aryojeding, Namun pihak sekolah masih belum memberikan ijazah yang di tahan,” Pungkas Maulana.
Sementara itu Kepala Sekolah MTSN 3 Tulungagung, Suwono, ketika di temui menurut Arif selaku TU,” kasek tidak ada di tempat”.tuturnya, sesuai penjelasan Arif , ” Kasek saat ini ada tugas ke Blitar, sedangkan Ketua Komite Hadiyono hari ini tidak datang, mungkin sedang Berada di MTSN 2 Tunggangri,Kalidawir”, pungkasnya, Rabu (07/06/23).
Penjelasan ITU disampaikan berulang ulang dengan kalimah yang sama, “Maaf mas, saat ini kasek sedang ada tugas di Blitar, sedangkan Ketua Komite, hari ini tidak datang mungkin di MTSN 2 Tunggangri,” ucap Arif ( hur)
