Sintang,Kalimantan Barat – Jangkarpena.com Hari itu cuaca cerah di Sintang tempat di mana berdiri kokoh sebuah gunung yang dikenal dengan sebutan Gunung Kelam. Gunung ini memiliki tanaman endemik kantong semar dari spesies Nepenthes clipeata. Gunung ini terbentang dari barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl merupakan sebongkah batu raksasa (monolit). Tempat ini terletak 20 km dari kota Sintang dan sekitar 395 km dari Pontianak ibu kota Kalimantan Barat. Kawasan Gunung Kelam berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai kab. Sintang Kalimantan Barat. Tepatnya di Hutan wisata Bukit Kelam. Bukit Kelam berada di antara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas. Masyarakat di Kalimantan menyebut Gunung Kelam sebagai Bukit Kelam karena secara umum masyarakat setempat menyebut gunung sebagai “bukit raya”.
Baru-baru ini di Sintang, tepatnya di Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) Jemaat Gloria, Sintang . Sinode GPSK merayakan sidang rayanya yang ke 27, Selma tiga hari berurut-turut untuk memilih siapa pemimpin mereka untuk lima tahun ke depan (2023-2028). Selama tiga hari mereka bersidang dan semua berjalan dengan lancar dan tertib. Hal itu senada yang di sampaikan Pdt.Trias Mahendra, S. Th., sebagai Ketua pelaksana Sidang Raya Sinode GPSK ke 27 ini mengatakan, “Sebagai ketua panitia saya senang dan sangat bersyukur kepada Tuhan karena acara berlangsung lancar dan sesuai rencana. Peserta dapat bekerjasama dengan baik dengan penyelenggara.”
Pada pada moment penutupan Sidang Raya Sinode GPSK, tampak hadir bapak Melkianus. S.Sos., sebagai Wakil Bupati Kab. Sintang. Dalam sambutannya mengingatkan bahwa, ini Tahun politik rentan akan perpecahan. Karena itu agar Gereja tetap menjaga persatuan. Selanjut beliau menyampaikan, kepemimpinan merupakan panggilan dan tanggung jawab kepada Tuhan dan sesama oleh sebab itu harus dijalani dengan serius dan penuh pengabdian, Dan Gereja hadir menjadi mitra bagi pemerintah dalam membangun mental spiritual umat.
Kali ini ibadah penutup dipercayakan kepada Pdt. Luther, S.Th. Dalam uraian khotbahnya menyampaikan, bahwa kekuatan dan keberhasilan pelayanan tidak cukup membangun kerjasama antar manusia, tetapi harus diiringi kemitraan dengan Tuhan, Ia sumber kekuatan kita (1 Kor. 3 : 6)
Menurut informasi yang diperoleh, bawa dalam rangkaian persidang semua berjalan dengan aman dan tertib dan akhirnya sidang memilih secara aklamasi Pdt. Natanel, MA., memimpin kembali untuk yang kedua kali Sinode GPSK Periode 2023-2028. Beliau sangat berterima kasih atas kepercayaan jemaat melalui pilihan para utusannya yang hadir dalam Sidang Raya ke-27. Selain dukungan moril, beliau juga mengharapkan dukungan doa dari setiap anggota. Menurut Pdt Natanel dalam sambutannya, GPSK memiliki potensi untuk dikembangkan, sehingga perlu digali dan dikembang potensi-potensi yang tersebut. Selain itu juga, ke depan tantangan akan makin besar, oleh karena itu kesatuan hati dan rasa memiliki lembaga (GPSK) harus terus dibangun. Ujar Pdt. Natanel. MA.
Secara keseluruhan selama tiga hari bersidang, suasana penuh keakraban, walau sesekali tampak perdebatan, tapi saat keluar dari sidang para peserta sudah tampak bersenda gurau kembali. Peserta antusias karena menyadari keputusan hari ini menentukan perjalanan GPSK pada 5 tahun ke depan. Para kandidat dapat duduk bersama dan saling mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Pdt Natanel MA. Memimpin Sinode Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) periode 2023-2028.
Ketika ditanya melalui salah satu media sosial terkait dengan, Bagaimana jemaat sikap dalam menghadapi tahun politik dan arahan untuk berpihak pada salah kandidat Presiden, Pdt. Natanel menjawab: Jemaat gunakanlah hak politiknya dengan baik. Untuk arahan politik tahun 2024 belum ada. Pengurus baru, belum ada koordinasi apapun tentang sikap politik. Ungkap beliau melalui salah satu sarana media sosial yang umum digunakan. (QQ)
