Desa Waung lakukan Progam Irigasi Dengan Pengelolaan Air Baku Agar Lebih Efisien.

Desa Waung lakukan Progam Irigasi Dengan Pengelolaan Air Baku Agar Lebih Efisien.

Spread the love

Tulungagung, Jangkarpena.com  – Pengelolaan air adalah bagian inti dari penggunaan air yang efisien untuk pertanian di daerah irigasi,yang merupakan dasar dan pendukung keputusan, untuk meningkatkan efisiensi produksi air.

dalam perbincangan dengan awak media kepala desa Waung kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung, ditempat kerjanya, selasa, 24/01/24, Hari selaku kepala desa menjelaskan berbagai hal kaitan pentingnya pengelolaan air baku, yang seharusnya Sudah diaplikasikan di tengah masyarakat, Selain digunakan untuk sarana irigasi, juga sebagai sarana pemenuhan kebutuhan air bersih. Mengingat produksi air didesa ini besar, dan pemanfaatan nya kurang maksimal.

Air Baku merupakan air yang bisa digunakan sebagai bahan untuk diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan air minum, Peternakan, industri dan lain lain.
Seperti yang dituturkan oleh Hari selaku pemangku wilayah tersebut, “Peningkatan pengelolaan sumber air Baku yang memanfaatkan sumber air Alami, maupun Sungai besar Parit agung, sudah saatnya dengan pengolahan, pengelolaan sistem air Baku, sumber daya air akan lebih efisien dalam Penggunaannya ,serta bermanfaat, untuk segala aspek Kehidupan, pertanian, Peternakan, dan industri” tuturnya.

Melalui progam padat karya yang melibatkan sebagian besar Petani penggarap sawah Kas desa diselenggarakan setiap hari minggu, secara bergantian, untuk mewujudkan progam yang sinergi dengan visi misi kepala desa yaitu memanfaatkan, sesuatu potensi alam khususnya sumber air untuk kesejahteraan bersama.

Ali Rohmat salah satu peserta progam padat Karya, mengatakan pentingnya progam kebersamaan semacam ini, untuk Menumbuhkan sikap saling bertanggung jawab terhadap penjagaan sumber daya air sebagai tulang panggung pertanian didesa Waung.
“progam pak Kades amat cerdas sekali, dengan progam pemanfaatan air baku, dimana seluruh sektor ekonomi dimasyarakat bisa berjalan,seiring dengan pemaksimalan pemanfaatan air” paparnya.

Dalam wawancara dengan awak media, Hari selaku kades, begitu prihatin ketika melihat kekuatan anggaran yang ada didesa, ketika visi misinya harus terganjal oleh permasalahan klasik yaitu persoalan Pendanaan yang kurang mumpuni dari desa, semisal sumber dana desa yang terbatas, akhirnya desa Harus merencanakan pembiayaan dengan sistem sharing progam dengan mengusulkan melalui Musrenbang.

Agar pihak terkait yang menaungi bidang irigasi dan saluran Sungai, bisa membantu terlaksananya program pemanfaatan air Baku, ” persoalan lama mas, soal biaya serta anggaran yang terbatas didesa, sehingga Kita yang didesa hanya bisa berharap, agar OPD terkait, khususnya pengairan ,bisa mengesplorasi dan mengcover progam ini, dari dana yang bersumber APBD” harapnya. (Hur)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!