Tulungagung – Kompetisi sepak bola kelompok umur lebih 45 tahun atau yang sering disebut Jago Kapuk, merupakan ajang adu skill dalam mengolah bola ditengah usia yang tergolong tidak muda lagi.
Tak ayal sering terjadi kejadian kram ditengah jalannya pertandingan. Seperti yang terjadi selama kompetisi ini berlangsung, berbagai kejadian mewarnai perjalanannya.
Kompetisi KADES CUP KU+45 ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai kompetisi Sepak bola yang termotivasi oleh semangat prestasi Atau sebagai sport entertainment.
” Tujuan awal kita mengadakan even ini, sebagai bentuk kebangkitan bersama setelah pandemic, Alhamdullilah semua berjalan dengan lancar atas koordinasi yang ciamik antara panitia lokal,wasit,serta ASKAB PSSI TULUNGAGUNG, sebagai organisasi yang menaungi olahraga ini”,Jelas Yadi ,panitia sekaligus Kepala Desa Pojok kecamatan Ngantru.
Lebih lanjut Yadi menjelaskan tentang banyaknya pemain Jago Kapuk ini berasal dari Klub Klub diwilayah karisidenan Kediri,dari Mulai awal tanggal 14 September sampai akhirnya final Tanggal 09 Oktober 2022,yang akhirnya mempertemukan BENDOSARI FC Tulungagung vs JOKO DOLOG FC Kediri, yang pada akhirnya Bendosari FC Harus mengakui keunggulan JOKO DOLOG FC, 3-4 dengan drama adu pinalti, sehingga JOKO DOLOG FC berhak atas Tropy serta uang pembinaan sedangkan Bendosari FC Harus puas diposisi kedua.
Pertandingan berjalan lancar sesuai dengan harapan, seperti yang disampaikan oleh Ahmad Baharudin, sebagai ketua ASKAB PSSI kabupaten Tulungagung
” Kita patut bersyukur seluruh perjalanan kompetisi ini berjalan lancar semua Pihak melakukan sesuai poksinya, dari bidang kompetisi, perwasitan, serta pemerintah desa pojok, juga tidak lupa kepada Forkompimcam Ngantru, Camat, Kapolsek,Danramil,yang telah membantu berjalannya kompetisi KELOMPOK UMUR +45 Atau Jago Kapuk, semoga agenda ini menjadi kegiatan kompetisi Tahunan di GELORA POJOK RAYA” harapnya.(Hur)
