Tulungagung – Perhelatan peringatan hari kemerdekaan Sudah hampir diujung Agustus, tetapi euforia,hingar bingar panggung dengan hiburannya, jalan raya dengan segala bentuk kegiatan pawainya, lapangan dengan berbagai even kegiatannya seperti bazar, pameran hasil produksi tak pelak hal ini menjadi potensi yang baik untuk dimanfaatkan oleh sejumlah bakal calon pemimpin untuk berpromosi, membentuk wacana, dan yang jelas membuat satu opini dimasyarakat, hal ini berimplikasi baik, sebab jer basuki mowo bea, kecerdasan otak panitia selalu terobsesi untuk berhasil dan sukses dalam acaranya, dengan situasi yang semacam ini menuntut para even organizer lebih kreatif dalam penggalian potensi dana,tentunya keinginan para calon membuat panggung politik, menebar pesona agar masyarakat mengenalnya dengan segala pemikiran dan konsep konsepnya.
Meskipun proses politik masih kurang dua tahun di kabupaten Tulungagung.
Salah satu panitia even agustusan ditingkat lingkungan di Tulungagung,sebut saja Romli, dia menyebut paling enak mengadakan even seperti hari hari ini sebab mudah menggali dananya,sehingga acara lebih meriah, ” Tergelarnya acara ini sebagian besar disumbang oleh calon bupati, dan calon wakil rakyat dari partai apapun sehingga acara bisa semarak dan masyarakat bisa terhibur” ,katanya.
Lebih Jauh Romli juga menjelaskan berbagai hal yang merupakan potensi dan resiko yang timbul dimasyarakat dengan stigma negative “GOLEK GOLEK”(mencari cari)untuk kepentingan pribadi.
” Hal ini wajar, sebab kita hidup dimasyarakat, karakter, pendidikan, pemahaman juga berbeda, main point kita terbuka dan dijelaskan melalui rapat bersama, resiko kecemburuan bisa diminimalisir, sebab peringatan hari kemerdekaan setahun sekali harus dirayakan”,Tungkasnya.
Salah satu Tim sukses calon kandidat dalam keterangannya menyampaikan semua ini wajar Kita lakukan sebab pada saatnya nanti kita akan berada ditengah masyarakat, dengan sosialisasi semacam ini aman efektif ketika even kemerdekan RI ke 77, ” semua ini kita lakukan untuk sosialisasi bakal calon agar masyarakat mengenalnya, Sebab ada istilah TAK KENAL MAKA TAK SAYANG” ,paparnya.
Disinggung mengenai kesiapan secara moral dan material, Parno menjelaskan semua sudah dalam pertimbangan sebab langkah politik tidak hanya bicara tapi biaya harus mendukungnya, ” politik itu ajakan, dan dalam mengajak seharusnya kita berfikir, jangan menjadikan beban yang diajak” , paparnya.
Dari keterangan parno ini darat disimpulkan Kalo calon kandidat itu gak punya biaya politik berarti lebih baik gak udah mengajak ,
” Dalam meraih hati membuat opini publik itu Harus berbiaya,sebab Kalo hanya omongan kita sudah sering di tipu”, imbuhnya. (Hur)