Bupati Mendukung Sepenuhnya Adanya GMPG 2023 , Di Desa Jengglungharjo Sebagai Warisan Dunia.

Bupati Mendukung Sepenuhnya Adanya GMPG 2023 , Di Desa Jengglungharjo Sebagai Warisan Dunia.

Spread the love

 

Tulungagung, JP news, Pengibaran sang Saka merah putih, selalu dilaksanakan oleh Warga negara yang memang memiliki cinta kasih terhadap bangsa dan negara ini,dalam kondisi dan keadaan tertentu.
Hal ini diungkapkan oleh Nurhasyim selaku ketua ormas Wisata Tulungagung eksplorer, dihadapan bupati Tulungagung, pada senin, 31/07/23, di pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, ketika audiensi perihal adanya Pengibaran bendera merah putih di pantai Pathuk Gebhang ,wilayah Jengglungharjo kecamatan Tanggungnggunung kabupaten Tulungagung.
Pengibaran sang sang saka kali ini, adalah Bertempat di bagian terluar kabupaten, dengan memiliki wilayah pantai terbanyak di Tulungagung, dalam catatan telah di beri keterangan,bahwa diwilayah Jengglungharjo Dan Tanggungnggunung pada umumnya, memiliki enam pantai potential untuk sebuah tujuan pariwisata, enam pantai itu antara lain Sanggar, Pakis, Pathuk Gebang, brumbun, Sioro, Ngalur, dan pantai indah lainnya, Selain secara natural bisa digambarkan sebagai pantai yang Indah, tetapi fasilitas tranportasi yang belum memadai, selain jalan yang menanjak, dan tekstur jalan yang rusak, semua ini meminta perhatian pemerintah, khususnya dinas PUPR kabupaten Tulungagung, secara potensi bagus,tetapi apabila tidak sesuai dengan potensi,muncullah Pertanyaan, apakah geliat wisata bisa menggelora?.
Nurhasyim selaku ketua kelompok pariwisata Tulungagung Eksplorer berharap pemerintah,untuk memperhatikan dengan kebijakannya,sebab semua ini semata Mata, untuk memajukan pariwisata di kabupaten Tulungagung,
” Tujuan kita, agar terjadi sinergitas antara pemerintahan daerah,dan desa bisa berjalan, , guna membangun wilayah berdasarkan potensi, dan urgensi, terhadap tujuan pembangunan di bidang wisata” tuturnya.

Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Bhirowo, MM. Mengatakan sangat setuju, dengan adanya, pengibaran bendera merah putih di pantai terluar Di Tulungagung, sebagai pantai yang menjorok,terluar di Tulungagung,
” Saya sangat mendukung dan begitu terapresiasi,dan bangga , ketika teman teman TX ( Tulungagung eksplorer) , bersedia berkunjung, ke pendopo ini,dan memberikan masukkan program pemerintah tentang potensi wisata, sebagi contohnya,soal KEE ( kawasan ekonomi essential, hal ini kita harus konsern agar nantinya menjadi sebuah situs peninggalan dunia “. Jelasnya hari ini.
Disinggung mengenai sarana pendukung, pariwisata didaerah tersebut, kepala Dinas pariwisata Tulungagung, Bambang Ernawan,SE,menjelaskan bahwa site plan pembangunan wilayah pantai di Tanggungnggunung ,sudah masuk dalam daftar rencana pembangunan di BAPEDA,
” semua potensi Sudah Kita buat, tentang perencanaan, dan tinggal menunggu Eksekusi lapangan,agar fasilitas pariwisata bisa lebih cepat terwujud” jelasnya.
Kelompok pariwisata Tulungagung eksplorer, di akhir audiensinya, menjelaskan sebuah tujuan adanya Pengibaran merah putih ini, yaitu sebagai bentuk sosialisasi tentang KEE, ( Kawasan Ekonomi Essential) ,
” Selain sebagai tanda heroisme, berbangsa dan bertanah air, kita juga harus menyeimbangkan dengan masa Sekarang, jadi semua ini adalah kebersamaan dan kepedulian, yang mana ini adalah potensi asli, dari masyarakat, dan kegotong royongan”,tuturnya.
Even GMPG 23 akan di awali dari Makodim menuju Pathuk Gebhang, yaitu tanggal 16 Agustus ,sampai pada 17 Agustus 2023″.Jelasnya,

Sedang kegiatan kali ini, selain diikuti warga, juga diikuti oleh lembaga pendidikan, yang akan diselenggarakan pada Saat tanggal 16 agustus 2023,secara beregu ada delapan orang pergroup ,termasuk perorangan “, Jelasnya. (hur)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!