DPP OKK AWDI, LEONARD BALIGABOSI SP : “BUKTIKAN REFORMASI AGRARIA SEGERA” 

Spread the love

Jakarta – Jangkarpena.com Rebutan atas lahan tak luput terjadi bentrok warga dengan mengerahkan preman mafia tanah dibekingi oknum ingin menguasai kembali HGU dan HGB milik perusahan yang terbengkelai mati Kini warga sudah pintar lahan kembali pada negara dapat dimanfaatkan digarap sebagai lahan tani ,kebun untuk dipertahankan guna kelangsungan kehidupan penguatan ekonominya untuk sejahtera keluar dari kemiskinan sosial yang berkeadilan .

Menyambut baik pidato pernyataan Presiden R.l Ir.H. Joko Widodo di Jakarta 10 Desember 2021 tentang penguatan ekonomi , ancam pemilik konsesi HGU dan HGB yang diterlantarkan berdampak serius pada aspek sektor prekonomian tidak main-main untuk mencabut satu persatu ijin hak atas tanah kepemilkan HGU dan HGB yang menguasai lahan .Bahkan banyak lahan diterlantarkan dengan jangka waktu lama tidak produktif selama 20 hingga 30 tahun .

Memang masih ada ketimpangan soal penguasaan lahan di Indonesia sehingga memicu banyak banyak tanah terlantar tidak produktif .Dalam proses reformasi agraria pemerintah akan mendistribusikan 4,3 jutahektar dari target 12 juta hektar lahan dimasukan pada Bank Tanah .

Mengapresiasi komitmen pernyataan ini kami menyambut baik presiden Jokowi akan mencabut satu persatu konsesi lahan pemilik Hak Guna Usaha dan Hak guna Bangunan . Padahal dalam penguatan sektor ekonomi riil kehidupan rakyat .Lahan tersebut layak untuk dimanfaatkan para penggarap tanah saat ini membutuhkan butuh dukungan kebijakan jelas dari pihak pemerintah .

Mengatasi soal kesenjangan sosial baik ekonomi rakyat disekitar lahan konsesi kiranya dapat perolehan kepastian hukum atas lahan garapanya mengingat masih banyak warga yang belum sejahtera walaupun pemerintah sudah berupaya, demikian Leonard  Baligabosi selaku OKK DPP Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia( AWDI ).

Sebagai jembatan publik diharapkan agar warga diberikan ruang demi kehidupan sejahtera ekonomi keluarga berbasis mikro terjamah khusus menggarap lahan konsesi terlantar sebagai lahan yg tidak terurus sudah puluhan tahun perlu sesuai PP 20 tahun 2021 perhatian serius dukungan pemerintah. Yang mana warga penggarap sebagai barisan terdepan menjaga terdepan kedaulatan refom agraria tentunya ,tambah  yang biasa di sapa Bung Leo BS.

Selaku praktisi sosial melihat ketimpangan yang ada serta mengatasi praktik para mafia dan spekulan tanah atas lahan tidur 20 hingga 30 tahun, tak jarang secara tiba tiba mafia ini mengerahkan sejumlah preman bentrok dengan warga penggarap ingin menguasai lahan .

Tentu kami sangat mendukung dengan pernyataan pidato presiden Jokowi agar boleh bersinergi dan dipikirkan untuk bersama agar terang benderang apa yang sedang berkembang atas lahan terlantar serta dapat mengawal pendistribusian lahan kelak terukur oleh Bank Tanah dan tepat sasaran sehingga dapat menghidari konflik nantinya maka kami akan menyiapkan program agar warga ,demikian Bung Leo BS tutupnya ( tim )

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!