“KEIKLASAN” Pembentukan MANUSIA ROHANI BERKARAKTER

“KEIKLASAN” Pembentukan MANUSIA ROHANI BERKARAKTER

Spread the love

Kota Bandung – Menjalin sebuah hubungan relasi, kita akan selalu  banyak bertemu dengan berbagai sifat dan kepribadian orang yang memiliki keunikannya sendiri

Ketika kita bertemu mulai kelompok pengusaha, yang diperhadapkan dengan kondisi tentang Perusahaannya yang saat itu mungkin tidak mendukung kondisinya, seperti penurunan Omzet Penjualan atau Perolehan Keuntungan yang tidak begitu baik karena kondisi atau mungkin dalam kondisi Perusahaan sedang mengalami kerugian.

Dalam kondisi seperti itu mungkin kita akan lebih banyak mendengar kalimat atau perkataan yang pesimis dan keluhan – keluhan keputusan asaan

Dalam kehidupan sehari haripun, terkadang kita sering mendengar seseorang walau dirinya sudah begitu lamanya mendalami atau menekuni ajaran agama, level Pendidikan yang luar biasa dan status pekerjaan cenderung mapan. Ketika diperhadapkan dalam suatu kesulitan yang terdengarkan pun tak jauh dari mengeluh dan mengeluh.

Seperti Halnya ketika kita masuk dalam sebuah pelayanan  konseling, ada yang :

Meminta didoakan untuk bisa sabar.

Meminta supaya bisnisnya meraih keuntungan besar.

Meminta supaya TUHAN menolong memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.

Bahkan serentetan daftar : menggerutu , ketidak puasan, kecewa terhadap diri sendiri maupun orang lain yang dianggap tidak seperti yang diharapkannya.

Hanya sebagian kecil kelompok orang yang memperlihatkan karakter yang kuat layaknya sebagai petarung kehidupan.

Dari sudut Ajaran Kristen, dikatakan bahwa kesengsaraan, penderitaan adalah salah satu jalan yang kadang dijinkan TUHAN untuk menghasilkan manusia rohani tangguh.

Keluhan hanya menimbulkan sebuah penghukuman apalagi di masa abad sebelum Masehi dimana Kitab Injil belum ditulis. Misalkan disaat perjalanan umat Tuhan dipadang gurun dibawah kepemimpinan Musa.

Umat Israel seringkali ditimpa petaka dan penghukuman oleh karena tidak bisa melihat perkara positif atas pemeliharaan dan tuntunan TUHAN.

Dalam Perjanjian Baru bahkan lebih ekstrim lagi bahwa orang yang terbiasa mengeluh tidak masuk dalam Kerajaan Sorga.

Para rasul terdahulu mengalami banyak peristiwa kesengsaraan tubuh, penderitaan bahkan aniaya karena memberitakan Ajaran TUHAN.

Yang luar biasa kita melihat keteladanan rasul rasul Kristus justru ditengah kesengsaraan muncul sukacita ilahi.

Sesuatu yang nampak secara logika sulit dipahami.

Karakter ilahi jelas tidak datang sekejap yang hanya melalui permohonan sebuah doa. Tetapi terbentuk karena Proses Kuasa Roh dan Firman TUHAN dalam perjalanan pertumbuhan iman seseorang.

Kunci utama kuatnya manusia rohani khususnya ditengah pelayanan pekerjaan TUHAN bukan pada penampakkan dan kharisma atau daya pesona luar.

Meskipun sebenarnya hampir sebagian besar pendengar dikalangan Kristen , ketokohan serta tampilan banyak diminati.

Pada waktu tampak kerapuhan kepribadian sang pemimpin rohani, pengkotbah atau para pegiat gereja maka menimbulkan kekecewaan dikalangan pengikutnya.

Kekristenan sejatinya memunculkan karakter hasil dari sebuah pembentukan yang telah melewati proses yang tidak menyukakan unsur kedagingan.

Pastilah sangat berbeda antara : manusia rohani yang berkarakter kuat , tidak mudah patah dengan jiwa polesan yang rapuh.

Penulis : Lukman Pandji. Editor : Romo Kefas

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!