PINGIN TAU GA SI KAMU, NAPAK TILAS RASUL JAWA ITU APA ?

PINGIN TAU GA SI KAMU, NAPAK TILAS RASUL JAWA ITU APA ?

Spread the love

JAKARTA – Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia telah membuat sejarah baru dan yang perdana menelusuri perjalanan religi para Penginjil lokal dipedalaman tanah Jawa, yang kala itu disebut “Sang Rasul Jawa”, dengan gigih semangat mewartakan kabar baik tentang keselamatan sang juru selamat Tuhan Yesus Kristus.

Adalah keliru bila selama ini kita menganggap bahwa misionaris hanya berasal dari bangsa Eropa ; Belanda – Jerman – Portugis dll yang dulunya menjajah Nusantara ini.

Pada tahun 1850 an sudah terbukti bahwa Penginjil lokal tanah Jawa bernama Kiai Ibrahim Tunggul Wulung saat bertapa dikaki gunung Kelud Kediri, dengan sahabatnya Nyai Endang Sampurnawati mendapat Wahyu langsung dari Allah, tentang 10 perintah Tuhan.

Dan terbukti masih ada saat ini petilasan dan makam-makam para Penginjil lokal Jawa tersebut.

Untuk mewujudkan program kerja tahun ini, Pewarna Indonesia membentuk panitia Napak Tilas Rasul Jawa, sebagai pengarah yaitu ;

  1. Antonius Natan M.Th
  2. Lukman Panji
  3. Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Brigjen purn Drs Harsanto Adi MM M.Th.
    Sebagai pelindung Ketua Umum Pengurus Pusat Yusuf Mujiono Sth.
  4. Ketua panitia sendiri adalah Sekretaris Pengurus Daerah Jabar, Djajang Buntoro M.Th dengan tim berkarya sangat baik dengan hasil yang memuaskan.

Mengusung tema ;
Merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa, menyongsong Indonesia tangguh Indonesia tumbuh. Menelusuri jejak misionary pribumi lokal ditanah Jawa.

Terbukti sudah, usai Napak tilas, bahwa Penginjil/Sang Rasul Jawa berhasil menangkan jiwa-jiwa, ribuan masyarakat dibaptis dalam nama Allah Bapa Anak dan Roh Kudus.
Metode waktu dulu dipakai budaya Jawa yang sudah ada, untuk pengenalan sang Juru selamat Yesus Kristus.

Perjalanan NTRJ berawal dari Gedung DPR-RI ruang rapat samithi Nusantara V, senin pagi 28 Maret 2022 diberangkatkan oleh Kesekjen MPR-RI Siti Fauziah SE.MM , PLT Deputi Bidang Administrasi, lalu menuju kota Jepara.

Paginya ziarah ke makam Kiai Ibrahim Tunggul Wulung dengan tabur bunga, didampingi Bupati Jepara H.Dian Kristiandi S.Sos.

Selanjutnya kemakam istrinya, Nyai Endang Sampurnawati yang terletak jauh ditengah sawah.

Malamnya ibadah dengan kearifan lokal budaya pementasan sendratari yang menggambarkan Penginjil Tunggul Wulung membabat hutan untuk perkampungan Kristen.

Hari yang ketiga tim menuju kota Demak dan singgah kemesjid Agung Demak, yang adalah mesjid terbesar di Nusantara ini.

Kemudian perjalanan di lanjutkan menuju kota santri Jombang, dusun Mojowarno adalah tempat bertemunya Jelle Eeltjes Jellesma dengan Tunggul Wulung dalam rangka belajar agama Kristen. Selanjutnya ke dusun Bondo Jepara dan menetap.

Penginjil Paulus Tosari juga berguru dengan JE.Jellesma dan mewartakan kabar baik didusun Mojowarno Jombang.

Ada juga makam misionaris Belanda Coenraad Laurent Coolen.

Gereja Kristen Jawa Wetan Mojowarno menggelar ibadah, dengan pentas wayang kulit dalang alit (kecil) Krisna, dengan lakon penginjilan Jellesma dan Paulus Tosari.

Paginya mampir ke Tebu Ireng makam Gusdur sang Tokoh Pluralisme dan Presiden ke 4 RI

Destinasi akhir Napak Tilas Rasul Jawa dikota Purworedjo, ziarah tabur bunga dimakam Kiai Sadrach yang adalah pengikut Tunggul Wulung yang diarahkan ke selatan setelah berjumpa di Mojowarno dan Bondo.

Kiai Sadrach usai dibaptis di Gereja GPIB Sion, jln.Jayakarta no.1 Batavia, Radin (nama kecil) usia 27 th meneruskan penginjilan di dusun Karang Joso Kutoardjo Kabupaten Purworedjo, dengan berkendara kuda kesayangannya.

Sadrach punya cucu Kasian Kefas yang dibaptis di GKJ Purworedjo karena tinggal bersama Ny.Christina Pretronella Phillips-Steven orang Belanda, meskipun tinggalnya di Jogyakarta.

Ibadah malam terakhir tetap menyuguhkan kearifan lokal budaya Jawa yaitu ketoprak dengan lakon persahabatan dalam penginjilan Kiai Tunggul Wulung dan Kiai Sadrach, hingga membaptis ribuan jiwa boleh dimenangkan.

Malamnya pulang ke Jakarta Pewarna Indonesia dengan bangga, membawa oleh-oleh luar biasa dhasyat karya Tuhan dalam mewujud nyatakan firman Tuhan Amanat Agung Injil Matius 28 ;18-20 ; Yesus mendekati mereka dan berkata : “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa disurga dan dibumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”.
Sukses Pewarna Indonesia.

Jurnalis Christy.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!