DAHAU Kutai Barat ke 24, Kesaksian dari seorang Budayawan dan Hamba Tuhan “Abah Daniel”

DAHAU Kutai Barat ke 24, Kesaksian dari seorang Budayawan dan Hamba Tuhan “Abah Daniel”

Spread the love

Kutai Barat,Jangkarpena.com (05/11) – Indonesia memiliki berbagai suku dan etnis serta meninggalkan peninggalan budaya yang luar biasa, pada kesempatan di minggu sore seorang Hamba Tuhan dan juga budayawan Abah Daniel yang saat ini tinggal di kabupaten Sleman Yogyakarta menceritakan pengalamannya kepada awak media online pelitanusantara group ketika di undang oleh Dewan Adat Kabupaten Kutai Barat dan Pemda Kukar untuk menghadiri  hari ulang tahun Kutai Barat (Kubar) ke 24 atau disebut Dahau ke 24.

Img 20231105 Wa0015

Abah Daniel menceritakan bahwa acara Acara ini berlangsung cukup lama, hampir satu bulan rangkaiannya.katanya

Img 20231105 Wa0020

Lebih lanjut abah daniel menjelaskan bahwa Sebuah rangkaian acara yang menggambarkan betapa kaya nya negeri kita Indonesia. Bukan itu saja, antusiasme masyarakat juga sangat luar biasa, dengan dibuktikan masyarakat menikmati dan ikut merayakan. Dukungan pengusaha dan aktivis yang ada di Kubar juga sangat memberikan apresiasi pada acara rutin tahunan ini. Dengan kesadaran menjadi bagian dari warga Kubar. Ujarnya

Img 20231105 Wa0018

Keistimewaan Dahau tahun ini menjadi lengkap karena , Jumat 3 November 2023 untuk pertama kalinya Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo hadir dan mendapatkan gelar kehormatan dari ketua Adat. Dalam kunjungan Presiden tersebut, dideklarasikan dukungan masyarakat Kubar kepada IKN, yang menjadikan IKN sebagai kebanggaan masyarakat Kubar juga. Malamnya dilakukan penganugerahan penghargaan kepada perorangan, lembaga, atlet dan perusahaan, serta pemerintahan tingkat kecamatan dan kelurahan.

Img 20231105 Wa0022

Puncak acara dilaksanakan Minggu 5 November, mulai dari jam 8 pagi. Hadir pada acara ini seluruh perwakilan dari wilayah Kubar, penulis cukup kesulitan mencari tempat parkir meskipun sudah ada sticker VVIP di mobil karena benar-benar menjadi sarana hiburan tahunan yang saling menguntungkan. Pameran produk lokal tiap-tiap kecamatan dan masyarakat dipadati masyarakat yang keseluruhannya berpakaiannya adat lengkap dengan asesoris adat dayak.

Img 20231105 Wa0021

Kemeriahan berikutnya adalah tarian kolosal dari setiap kecamatan dan budaya yang memiliki kekhasan masing-masing benar-benar sangat memukau. Setiap tarian memiliki filosofi; kebersamaan, kekuatan, kesuburan, keindahan dan lain-lain, yang kesemuanya menggambarkan ucapkan syukur kepada Sang Pencipta dan pemilik hidup. Kekompakan antara rakyat dengan pemimpin, yang dipimpin dengan yang memimpin semakin membuat kagum dan bangga menjadi bagian dari putra Indonesia. (Red)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!