Eksistensi Gereja Santapan Rohani Indonesia Sebagai Gereja Pertama Suku Samin

Eksistensi Gereja Santapan Rohani Indonesia Sebagai Gereja Pertama Suku Samin

Spread the love

Jawa Tengah – Jangkarpena.com Pada awal tahun 2024, Pembimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Siswo Martono, didampingi staf Daniel Gerri Tedja Sukmana, berkesempatan mengunjungi gereja yang jemaatnya adalah suku Samin. Kunjungan ini dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Bantuan Rehab Gereja yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia kepada Gereja Santapan Rohani Indonesia (GSRI) Karangjong Blora.

Bantuan ini diterima pada bulan Desember 2023, sehingga perlu dilakukan monitoring lapangan untuk memastikan bahwa bantuan telah dicairkan dan diterima serta digunakan sebagaimana mestinya.

Saat kedatangan di lokasi, Siswo disambut oleh Pdt. Rubiyanto, selaku Gembala Sidang pada GSRI Karangjong Blora.

“Atas nama Gembala Sidang serta jemaat Gereja Santapan Rohani Indonesia Karangjong mengucapkan terima kasih atas atas kehadiran dan bantuan yang telah diberikan kepada kami.”

Rubiyanto menjelaskan, bantuan digunakan untuk melakukan rehab pada ruang ibadah dan pastori yang mengalami retak pada dinding (sambal menunjukan letak dinding retak yang telah diperbaiki).

Siswo mengatakan pihaknya turut senang bahwa bantuan dari Ditjen Bimas Kristen ini dapat diterima serta digunakan dengan sebagaimana mestinya. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi gereja Tuhan dan jemaat di tempat ini.”, kata Siswo sembari tersenyum.

Mengenal Suku Samin,

Salah satu suku yang ada di Jawa Tengah selain suku Jawa, yaitu Suku Samin. Suku ini tersebar mulai dari sekitar pantai utara Jawa Tengah, yaitu Kudus, Pati, Rembang, Blora, Bojonegoro hingga ke Ngawi.

Suku Samin dikenal dengan orangnya yang lugu, ngeyelan, serta apa adanya. Ajaran yang dipegang secara turun-temurun oleh masyarakat Suku Samin dikenal dengan nama ajaran sedulur sikep yang mulai diajarkan pada tahun 1890 di Blora saat Indonesia sedang dalam masa penjajahan Belanda.

Kata sedulur berarti keluarga, dan kata sikep berarti senjata. Maksud dari ajaran ini adalah kita harus melakukan perlawanan tanpa menggunakan senjata. Orang Samin yang mendalami ajaran sedulur sikep juga senang dengan panggilan sebagai wong sikep. Artinya adalah orang yang baik dan jujur.

Dalam kesehariannya mereka sangat jujur dan sangat terbuka terhadap orang diluar suku mereka walaupun belum mereka kenal. Mereka berbicara tanpa menyembunyikan sesuatu sehingga dianggap lugu ataupun kurang pintar. Suku Samin juga percaya bahwa mereka tidak boleh mengganggu atau jahat terhadap orang lain. Tidak boleh iri terhadap capaian dan milik orang lain dan tidak boleh mengambil hak orang lain/mencuri, tidak boleh menyakiti hati orang lain, tidak boleh sombong, harus sabar dan sederhana. Mereka juga dilarang berdagang karena menurut mereka, dalam perdagangan lebih banyak ketidakjujuran. Sehingga secara turun temurun masyarakat Suku Samin lebih banyak bertani.

Hubungan antara GSRI dengan Suku Samin

Rubiyanto selaku Gembala pada GSRI Karangjong Blora bercerita bahwa ia mendapatkan panggilan untuk melayani Suku Samin. Ia bersama istrinya melakukan pekerjaan Tuhan di tempat ini dimulai pada tahun 2001.

“Saat itu tidak ada gereja yang berdiri di daerah Suku Samin, sehingga GSRI Karangjong Blora merupakan gereja pertama yang didirikan di daerah Suku Samin,” ungkapnya.

Pdt. Rubiyanto segera berbaur dengan orang Samin asli untuk mengenal dan mempelajari kegiatan sehari-hari masyarakat Suku Samin. Dia melihat bahwa masyarakat Suku Samin bermata pencaharian sebagai petani karena ajaran suku Samin yang lebih menonjolkan tentang pengetahuan serta nilai-nilai luhur untuk mencintai lingkungan yang diturunkan secara turun temurun. Pdt.  Rubiyanto menemukan masalah bahwa tidak adanya sumber air di daerah Suku Samin.

“Untuk keperluan sehari-hari dan pengairan pada sawahnya harus berjalan kaki +/-15 Km,”

Suatu hari, Pdt. Rubiyanto berdoa kepada Tuhan dan meminta petunjuk, bahwa jika ia dapat membantu masyarakat Suku Samin, hal ini dapat menjadi “pintu masuk” Rubiyanto untuk mengenalkan Yesus pada Suku Samin.

Keesokan harinya, Dia menancapkan sebuah pipa pada tanah lapang di dekat rumahnya. Lalu dari bawah tempat pipa tersebut ditancapkan, secara ajaib muncul sumber air yang keluar ke permukaan. “Hal ini mirip seperti peristiwa Musa yang memukulkan tongkatnya ke gunung batu sehingga Bangsa Israel dapat minum,” jelasnya.

Suku Samin yang mengetahui hal ini beramai-ramai datang dan mengambil air dari sumber tersebut dan merasa senang tidak perlu berjalan jauh lagi untuk mengambil air. Melalui cara ini Pdt. Rubiyanto dapat menjadi lebih dekat dengan Suku Samin, bahkan ia juga menambahkan sebuah pompa air untuk menyedot air dapat dapat disalurkan di rumah dan sawah warga.

Berkat Tuhan tidak berhenti sampai disana saja, sumber air tersebut pelan-pelan dapat diperbaiki dan diberikan tembok serta dibuatkan tandon-tandon air untuk keperluan warga. Pdt. Rubiyanto menjelaskan bahwa sumber air itu hingga saat ini tidak pernah kering bahkan pompa air yang pertama kali ditempatkan disana tidak pernah rusak sekalipun, jadi pompa air itu berusia 20 tahun lebih dan tidak pernah diperbaiki maupun diganti.

“Hingga saat ini, sumber air tersebut dikelola secara swadaya oleh penduduk Suku Samin dan tanpa dikenakan biaya sepeserpun,” ujar Pdt. Rubiyanto.

Saat ini, Pelayanan Pdt. Rubiyanto dan istri kepada Suku Samin membuahkan hasil, sudah ada 10 KK yang berjemaat di GSRI Karangjong Blora yang dimana semuanya merupakan Suku Samin asli.

“Saya juga mengajari masyarakat Suku Samin tentang pengetahuan dasar sebab masyarakat Suku Samin tidak mengenyam pendidikan di sekolah formal. Suku Samin diajari berhitung, membaca dan menulis. Selain itu juga diajari keterampilan-keterampilan lainnya seperti pertukangan sederhana,” tambahnya. Pada masa rehab gereja ini, Rubiyanto pun memberdayakan jemaat untuk turut serta dalam proses rehab Gedung gereja tersebut,”pungkasnya. (kefas)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!