Tulungagung – JP NEWS Mendapat progam saluran dari dinas pertanian kepala desa mengaku tidak tahu, kalo wilayahnya mendapatkan progam itu. Pengakuan itu tak ayal membuat kuli tinta terperanjat, hal itu diungkapkapkan Samuji kepada awak media,senin(12/12/22),Dibalai desa Ngentrong kecamatan Campurdarat kabupaten Tulungagung,selaku pemangku wilayah,ketika di konfirmasi tentang progam saluran yang dikerjakan dengan swakelola oleh kelompok tani didesanya, anehnya lagi keterangan tentang jumlah anggaran simpang siur, Sedang dipakai gorong gorong setengah lingkaran sebagai bahan digunakan.
” Saya tidak tahu tentang progam saluran itu, saya hanya tanda tangan, menegaskan bahwa Poktan tani subur adalah kelompok masyarakat dari desanya selanjutnya mengenai kapan dan berapa nilai progam itu saya tidak tahu “, katanya.
Lebih lanjut ketika ditanya soal penggunaan setengah lingkaran gorong gorong sebagai bahan material , Samuji menegaskan bahwa dia tidak tahu, ” Mengenai semua itu tentang RAB, dan lainnya ,silahkan tanya pak Saikan sebagai pihak yang mengerjakan, Saya tidak tahu apa apa”tegasnya.
Saikan selaku kelompok tani yang mengerjakan progam tersebut mengaku berat, mengerjakan progam saluran itu,selain tempatnya jauh ditengah sawah desa, pemilihan bahan akan menjadi pilihan yang membingungkan antara salah dan benar dalam memilih spesifikasi bahan, akhirnya gorong gorong setengah lingkaran menjadi pilihannya, ” Karena jarak dan kemudahan mengerjakan Kita berkoordinasi dengan pihak dinas pertanian,katanya bisa menggunakan bahan itu” katanya.
Dalam Investigasi dan akses Informasi lengkap di lapangan tidak ditemukan papan nama proyek dan kelengkapanya,sebagai dasar informasi publik.(hur-Bersambung )
