Marsono: Jangan Campur Adukan Metri Dan Aspirasi Infrastruktur Jalan Rusak..

Marsono: Jangan Campur Adukan Metri Dan Aspirasi Infrastruktur Jalan Rusak..

Spread the love

 

 Tulungagung,JP news. Berawal dari ide di group whatsapps, serta antusias warga menjelang pesta demokrasi,sebuah keinginan muncul, dalam menjalani kehidupan dijawa, sering kali kita mendengar istilah Metri, sebelum memulai pekerjaan, ataupun spirit tersendiri agar segala kegiatan bisa berjalan lancar, sesuai dengan harapan.
Pada hari Rabu, 21/06/23, digelar acara metri DPRD, yang berada hal digedung DPRD II ,yang dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat khususnyaa LSM, MEDIA, DAN LEMBAGA LAINNYA.
Maksud diadakannya adalah mendoakan penghuni gedung DPRD mulai karyawan, anggota dewan, dan semua pihak yang ada. Seperti yang dikatakan Nurhasyim, Ketua dari ormas Tulungagung Eksplorer.
” Tujuan diadakan acara metri dihalaman gedung dewan itu, adalah untuk berdoa bersama, agar seluruh yang ada kaitan dengan gedung itu bisa menjalankan,tugas sesuai fungsinya, salah satunya sebagai penyalur aspirasi, tetapi sebagai masyarakat kecil, kami membawa dua proposal,dari desa yang menyumbang ambengan”, tuturnya.
Antusiasme, dari berbagai ormas, caleg dari berbagai partai, juga ikut membawa ambengan untuk ikut berdoa agar hubungan langit dan bumi ini, bisa berjalan harmonis.
Semua berjalan lancar, tetapi menyisakan kekurang baikan dicerita,salah satunya adalah isu penolakan Proposal pembangunan infrastruktur, di dua desa yaitu desa Winong(kalidawir),desa Manding(pucanglaban)
” iya mas kemarin aku sempat Mangkel, anyel, sampek dalam hatiku bilang kok apikmen kerjomu, nompo proposal dari warga kok gak mau, katanya disuruh liwat dapil masing masing,” tutur Nurhasyim. Menanggapi isu yang berkembang tentang penolakan proposal infrastruktur Marsono sebagai ketua DPRD ketika dihubungi melalui sambungan telpun, menjelaskan bahwa itu bukan penolakan, tapi pengarahan sesuai dengan prosedur penyampaian aspirasi, ada beberapa tehnik penyampaian aspirasi, antara lain melalui reses, jaring aspirasi masyarakat, pengusulan lewat eksekutif, hearing, rapat dengar pendapat, dan masih banyak tehniknya,
” Saya tidak menolak proposal itu, sebagai ketua DPRD, kita berusaha berimbang, sebab disetiap dapil ada anggotanya, jadi biar imbang, seluruh anggota komisi ada di setiap dapil, seperti proposal infrastruktur,menurut arahan saya, menghadap anggota komisi D yang membidangi, kok malah muncul, ide masing masing” , Tuturnya.
Ketika di konfirmasi tentang kegiatan metri, Marsono juga,mengatakan sudah berkordinasi, dengan bagian anggaran sekretariat dewan,untuk menjadi metri ini kegiatan rutin sebab kegiatan metri adalah. komunikasi langit ke bumi, sarat dengan kesucian, jadi jangan campur adukan maksudnya dari bahasa Metri, metri adalah hubungan dengan gustiallah,
” Tujuan awal didakan metri, adalah kebaikan untuk semua yang ada di gedung itu, sedang mengenai lainnya, semisal soal proposal infrastruktur jalan, kalo bisa jangan bebarengan, kita tak ingin ada tumpang suh, seperti tuturnya dengan sanepan,Sate enak, esteh enak, tapi kalo dicampur, malah ambyar, seperti saat ini, metri tujuanya doa, tetapi proposal kegiatan, mbok lain hari saja, ini bukan kita tolak, tetapi kita mengarahkan.” katanya,
Hal terpenting aspiratif, seperti yang dituturkan Kades desa Manding,, Kecamatan pucanglaban,Sumari,_”wakil rakyat ki merakyat,dan menerima segala aduan ,lesan maupun tertulis,kita usul jalan dibenahi,sebab kita perokok,pembayar pajak,,juga bisa di perhatikan” imbuhnya.(hur)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!