PEMBEKALAN KASAD KEPADA TARUNA/TARUNI AKADEMI MILITER TK IV TP 2021/2022

PEMBEKALAN KASAD KEPADA TARUNA/TARUNI AKADEMI MILITER TK IV TP 2021/2022

Spread the love

Magelang – Taruna Akademi Militer Tingkat IV/Sermatutar TP 2021/2022 dalam rangka Tupdik (Penutupan Pendidikan) dan wisudan Sarjana Pertahanan Terapan menerima ceramah pembekalan secara langsung dari Bapak Kasad Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., bertempat di Gedung Moch. Lily Rochli Akademi Militer Magelang. Rabu (29/06/2022).

Dalam kata pengantarnya Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko, S.I.P., M.M. menyampaikan,”Ceramah pembekalan ini tentunya sangat bermanfaat bagi para Taruna/Taruni Akademi Militer Tingkat IV/Sermatutar TP 2021/2022 selaku Calon Perwira Remaja TNI AD Tahun 2022, karena mendapat kesempatan menerima pengarahan dan pembekalan maupun nasihat dan arahan secara langsung dari Bapak Kasad, berkaitan “Tugas sebagai seorang Perwira Remaja”, untuk dijadikan bekal, referensi dan pedoman dalam pelaksanaan tugas di satuan tempat bertugas nantinya”.

“Para Taruna/Taruni Tingkat IV/Sermatutar TP 2021/2022 selaku Calon Perwira TNI AD Tahun 2022 tersebut sejumlah 287 orang, terdiri dari 269 Taruna dan 18 Taruni, akan melaksanakan Penutupan Pendidikan, Wisuda Sarjana dan Sumpah Prajurit besok pada tanggal 30 Juni 2022. Kemudian akan mengikuti Prasetya Perwira pada tanggal 14 Juli 2022 di Istana Negara Jakarta”, tegas Gubernur Akademi Militer.

Dalam pembekalan Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S. E., M. M., mengangkat tema ,”Green Human Resource Management dalam perspektif Kepemimpinan Militer”. Kesalahan dalam memimpin akan berpengaruh langsung terhadap Keberhasilan dalam pelaksanaan Tugas Pokok.

“Agar keberhasilan Tugas Pokok Angkatan Darat dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan pemimpin yang mampu memainkan perannya sebagai pemimpin dengan baik dan kontekstual. Harus bertindak sebagai komandan, bapak, guru dan teman” ajak beliau.

Disisi lain tantangan tugas semakin kompleks, kesiapan Personel, Materiil, Latihan, dan Pangkalan harus maksimal. Seorang Pimpinan harus menerapkan Green HRM merupakan Perubahan lingkungan yang telah merubah bagaimana anggota militer berinteraksi satu dengan yang lain. Kepemimpinan dengan cara-cara kekerasan kurang efektif dalam meningkatkan kinerja organisasi diperlukan Green Human Resource Management (GHRM).

Beliau juga menekankan Green Human Resource Management (GHRM) merupakan lingkungan yang kondusif, nyaman, dan aman, serta lingkungan yang mampu menciptakan energi bagi rekan dan anggota dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam membangun (GHRM), maka seorang pemimpin harus mengembangkan kepemimpinan yang humanis, adaptif dan efektif.

Beliau berpesan,”jangan bergaya hidup mewah seorang perwira jangan berorientasi materi dan hidup bermewah-mewahan (borjuis) Perwira Muda harus hidup sederhana, karena masih banyak prajurit yang hidup secara terbatas. Seorang perwira harus peka terhadap kondisi prajurit (Psikologi prajurit: Petarung, Jiwa Korsa, Pemberani). Perwira harus berani membela prajuritnya, jangan biarkan prajurit menderita, karena mereka sangat tergantung kepada pemimpinnya”.

“Bekerja Efektif selalu menjadi solusi dan cari upaya inovatif terbaik untuk mengatasi kesulitan prajurit dan masyarakat di sekelilingnya. Jangan biasakan mempersulit hal yang mudah. Kembangkan kreatifitas agar dapat mempermudah hal yang sulit”, ajak beliau.

Kunci suksesnya, karena masa lalu tidak akan pernah kembali lagi, lupakan masa lalu lakukan yang terbaik hari ini secara optimal. Cita-cita hanya harapan dan angan-angan, tetapi harus diperjuangkan, apa yang kita lakukan hari ini menjadi momen sejarah di hari esok.

Menjadi perwira jangan takut untuk jatuh/gagal, setiap kegagalan jadikan sebagai pendewasaan para Perwira untuk menjadi Perwira yang lebih baik. Pemimpin harus berani ambil keputusan terbaik, kalau keputusan itu benar itu bagus, kalau salahpun lebih bagus daripada tidak berani sama sekali.

Di akhir pengarahan Bapak Kasad mengingatkan, setelah lulus dari Akademi Militer para Taruna akan menghadapi “Dunia sebenarnya”.

“Dunia sebenarnya” tidak ada lagi bantuan dari orang tua dan pelatih, yang ada hanya diri sendiri.

Penhumas Akmil.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!