Komitmen

Komitmen

Spread the love

“Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat untuk  datang kepadamu — tetapi hingga kini selalu aku terhalang — agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.”
Roma 1:13

Jangkarpena.com Jika kita memperhatikan perjalanan hidup Rasul Paulus dalam melayani Tuhan, sungguh luar biasa dan patut diteladani oleh kita yang hidup di masa sekarang. Paulus memberitakan Injil Kristus, dengan segenap hati dan hidupnya, semata-mata untuk kemuliaan nama Tuhan, bukan untuk mendapatkan pujian apalagi imbalan dari orang lain. Ia tidak mengharapkan penghargaan dari manusia, tetapi ia memiliki sikap hati yang berkomitmen atas setiap tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepadanya.

Dalam kata “komitmen” terkandung sebuah arti tentang penyerahan total dan tanggung jawab yang penuh untuk mengikatkan diri dangan apa yang dipercayakan kepadanya. Wujud dari komitmen kepada Tuhan adalah kesungguhan hati untuk berjalan seturut dengan kehendak Tuhan, apapun resikonya. Sebenarnya ada banyak tantangan dan berbagai macam kendala yang menghadang perjalanan hidup Paulus, dalam tugasnya sebagai pemberita Injil, namun Paulus tidak putus asa dan berhenti di tengah jalan.

Apa yang memampukannya untuk tetap berjalan dalam ketetapan hatinya? Dasar dari pelayanan yang penuh komitmen yang dijalaninya adalah karena pengenalan yang benar akan rencana Tuhan, maupun dengan apa yang harus dijalaninya. Dan ia katakan; “Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”( 1 Korintus 9:26-27).

Sering kita jumpai banyak anak-anak Tuhan yang justru lebih menyukai untuk lepas dari komitmen atau tanggung jawab yang telah dipercayakan kepadanya, bersikap kompromi dengan keinginan dagingnya, dan menjadi acuh tak acuh terhadap Tuhan dan rencanaNya. Begitu mudah seseorang lari dari tanggung jawab yang telah dipercayakan oleh Tuhan, mereka lebih mementingkan diri sendiri, mengejar keinginan-keinginan duniawi yang sepertinya begitu menarik hati. Ketika ada tekanan dan permasalahan yang menghadang langkah maju kita, maka sering kali kita menengok dan mencari jalan keluar yang hanyalah merupakan pengalihan, dan memilih sesuatu yang lebih nyaman untuk kita jalani.

Firman Tuhan dengan sangat keras mengingatkan kepada kita, “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya” (Roma 6:12). Milikilah komitmen untuk melangkah dalam kehendak Tuhan, dan persiapkan diri dalam menghadapi segala tantangan, dan lika-likunya seperti yang dialami oleh Rasul Paulus dalam pelayanannya. Tetap teguh dan jangan tergoyahkan, percaya ada jaminan penyertaan Tuhan yang sungguh luar biasa. Milikilah komitmen untuk selalu memberi yang terbaik yang menyenangkan hati Tuhan.

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” (Ibrani 12:2‭-‬3).

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!