UNICEF Optimis Taliban akan Tepati Janjinya Izinkan Anak Perempuan Sekolah

Spread the love

JANGKARPENA.COM  – UNICEF mengungkapkan optimismenya terkait kerja sama dengan pejabat Taliban setelah mereka mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, mengutip pernyataan Taliban terkait dukungannya terhadap pendidikan anak perempuan.

UNICEF saat ini masih menyalurkan bantuannya ke sebagian besar wilayah Afghanistan dan telah menggelar pertemuan awal dengan perwakilan Taliban yang baru di kota-kota yang baru-baru ini berhasil direbut kelompok itu seperti Kandahar, Herat, dan Jalalabad.

“Kami ada diskusi yang sedang berlangsung, kami cukup optimis berdasarkan diskusi tersebut,” kata kepala operasi UNICEF di Afghanistan, Mustapha Ben Messaoud, dalam pertemuan PBB, dikutip dari Reuters, Rabu (18/8).

Messaoud menambahkan, 11 dari 13 kantor lapangan mereka saat ini telah beroperasi.

“Kami tidak ada satu pun masalah dengan Taliban di kantor-kantor lapangan itu,” lanjutnya.

Taliban memerintah Afghanistan antara 1996 dan 2001 dengan menerapkan hukum syariat Islam yang diinterpretasikan dengan keras, melarang perempuan bekerja dan sekolah. Anak perempuan tidak diizinkan sekolah dan perempuan harus memakai burka dan harus ditemani anggota keluarga laki-laki jika ingin keluar rumah.

Pada Senin, Sekjen PBB Antonio Guterres mengutarakan kekhawatirannya pembatasan HAM di bawah Taliban dan meningkatnya pelanggaran terhadap perempuan dan anak perempuan dan seorang pejabat PBB memperingatkan ribuan pekerja HAM Afghanistan berada dalam bahaya.

UNICEF mengutip beberapa pernyataan perwakilan Taliban lokal yang mengatakan mereka menunggu petunjuk dari pemimpin mereka terkait masalah pendidikan anak perempuan ini, sementara perwakilan yang lain mengatakan mereka ingin sekolah-sekolah dibuka dan beroperasi.

Salah satu direktur kesehatan Taliban di Herat di mana UNICEF menjadi satu-satunya badan PBB yang hadir juga meminta pegawai perempuan tetap bekerja. Messaoud mengatakan pihaknya belum menjalin komunikasi langsung dengan Taliban di ibu kota Kabul.

Juru bicara Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet, Rupert Colville, mengatakan kekhawatiran warga Afghanistan terhadap Taliban sangat bisa dipahami. Dia meminta Taliban menunjukkan komitmennya melalui tindakan, bukan hanya kata-kata (RK/JP)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!