Ketua Presedium FORMAKSI : “Mari Kita laksanakan Pemilu Damai tanpa Hoaks”

Ketua Presedium FORMAKSI : “Mari Kita laksanakan Pemilu Damai tanpa Hoaks”

Spread the love

Bogor – Pemilihan umum, atau pemilu, adalah puncak demokrasi di mana warga negara memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat mereka. Keberhasilan proses demokrasi tidak hanya terletak pada hasil akhir, namun juga pada bagaimana pemilu itu sendiri dijalankan.

Pemilu yang damai adalah kunci keberhasilan dengan memastikan stabilitas dan keberlanjutan demokrasi. Sebab pemilu damai merupakan pilar utama dalam menjaga kesehatan demokrasi suatu negara.

Pemilihan umum yang aman, transparan, dan bebas dari konflik adalah indikator kuat dari kematangan politik dan sosial masyarakat. Mencapai hal tersebut, Ketua Presidium FORMAKSI, Kefas Hervin Devananda STh mengatakan, “Semua pihak bertanggung jawab untuk menciptakan suasana pemilu yang riang gembira karena pemilu adalah sebuah pesta demokrasi yang patut dirayakan. Ungkapnya saat diwawancara media di bogor (Sabtu,27/01)

Hal ini sangat penting, terlebih untuk pemilih muda dalam kategori Milenial dan Generasi Z. Sebab mereka adalah generasi penerus yang memainkan peran penting bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan bangsa.

“Kami FORMAKSI melihat, keberhasilan pembangunan Indonesia di masa depan adalah buah dari keputusan yang dibuat oleh para kaum milenial dan Generasi Z saat ini,” ujar Pria yang disapa Romo Kefas, “terutama dalam hal memilih pemimpin melalui pemilu.”

“Karena itu,” sambung Romo Kefas  yang juga sebagai aktivis Belanegara itu,”Menurutnya, FORMAKSI  mengajak dan mendorong para pemilih, terutama para pemilih muda, untuk menciptakan pemilu yang damai dengan cara menjadi pemilih cerdas.

Salah satu hal yang patut dihindari saat pemilu berlangsung adalah penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat menjadi ancaman serius terhadap integritas proses tersebut. Hoaks, yang dapat menyebar cepat melalui media sosial, “Dapat merusak citra calon, memengaruhi persepsi pemilih, menciptakan ketegangan sosial dan politik, dan bahkan menggoyahkan dasar demokrasi itu sendiri,” tutur pria berkacamata itu. “Parahnya lagi, pertumbuhan hoaks ini cukup pesat.”

Tentu, melawan bahaya hoaks adalah tanggung jawab bersama karena itu adalah upaya menjaga integritas pemilihan umum dan demokrasi. “Itulah sebabnya, gerakan moral Pemilu Damai hadir untuk mengajak masyarakat memilah dan memilih informasi yang banyak beredar, agar tercipta pemilu dan demokrasi yang baik,” lugas Romo Kefas.

Literasi digital pun, lanjut jurnalis ini , menjadi suatu hal yang penting agar masyarakat bisa mengenali dan menghindari hoaks. “Kami sangat berharap, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai ini dapat membantu terciptanya masyarakat yang cerdas demi menyongsong era Indonesia Emas.”

Indonesia memang memiliki modal kuat baik di sisi sumber daya manusia dengan bonus demografi yang menjanjikan, maupun sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Namun dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi banyak tantangan baik di tingkat regional maupun global.

Oleh karena itu yang harus di sadari oleh seluruh generasi muda adalah untuk menggunakan Hak suara nya nanti untuk memilih pemimpin yang berkarakter dan yang hatinya bersama rakyat,pikirannya bersama rakyat serta keputusannya berpihak kepada rakyat, Pada saat yang krusial dan penuh disrupsi ini, Indonesia sangat memerlukan sosok pemimpin yang tegas dan dapat memberi inspirasi dan melanjutkan kepemimpinan yang berkelanjutan untuk Indonesia,maka mari gunakan hak pilih kita dengan baik, PEMILU 2024 ” GOLPUT NO WAY, IKUT PEMILU YES” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!